Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Mirza Adityaswara menuturkan ada beberapa hal yang membuat rupiah lebih stabil. Dari internal, rendahnya laju inflasi memberikan sentimen positif terhadap rupiah.
“Alhamdulillah rupiah lebih stabil dan baik. Pagi tadi penutupan sudah sedikit di bawah Rp 11.500,” kata Mirza kepada wartawan di Kantor Pusat BI, Jakarta, Jumat (11/10/2013).
Faktor internal lain yang turut mempengaruhi stabilnya nilai tukar adalah adanya perbaikan pada transaksi neraca pembayaran.
“Kalau kita lihat angka terakhir perdagangan kan sudah jauh lebih baik, Agustus ya. Dengan angka kuartal III lebih baik dari kuartal II sehingga harapan kuartal IV lebih baik,” ujar mantan Kepala Eksekutif Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) itu.
Mirza pun mengungkapkan optimismenya bahwa defisit neraca transaksi berjalan dapat berkurang, paling tidak di bawah 3 persen.
“Target 2014 current account deficit bisa di bawah 3 persen. Kalau bisa di bawah 2,5-2,6 persen dari PDB (produk domestik bruto). Saya rasa itu angka yang bisa diterima oleh pasar,” katanya.
Sementara itu, faktor eksternal menurut Mirza adalah munculnya sinyal positif pasca Janet Yellen dicalonkan sebagai Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed). “Janet Yellen diharapkan kebijakan pengurangan stimulusnya akan lebih hati-hati, sehingga dampak negatif bagi negara emerging market bisa lebih diperkecil,” tandas Mirza.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.