Rupiah pada pekan lalu secara tidak terduga ikut seirama dengan laju IHSG yang bergerak positif. Maraknya pemberitaan dukungan Presiden Obama kepada Janet Yellen sebagai calon tunggal pengganti Gubernur The Fed saat ini, Ben Bernanke, menjadi penggerak positif.
Hak itu disertai dengan mulai adanya indikasi kesepakatan pembahasan anggaran AS membuat kondisi pasar valas mulai berkurang tekanan risikonya sehingga dimanfaatkan oleh penguatan sejumlah mata uang di Asia, termasuk rupiah.
Di sisi lain, menurut riset Trust Securities, dalam perdagangan non-deliverable forwards pun rupiah juga diperdagangkan menguat. Meski di awal pekan lalu terdapat berita utang dollar AS Indonesia naik seiring dengan masih rendahnya nilai rupiah namun, yield obligasi dollar AS Indonesia sedikit turun seiring masih adanya penilaian positif pelaku pasar di awal pekan terhadap rilis deflasi dan mulai surplusnya neraca perdagangan.
Rupiah berhasil melampaui resisten di level Rp 11.530 per dollar AS. Pada hari ini rupiah diproyeksikan bergerak di rentang Rp 11.540-11.450 per dollar AS (kurs tengah BI).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.