Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Dia, Penjualan KPC oleh Bumi Resources

Kompas.com - 16/10/2013, 14:23 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Jika penjualan saham PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) oleh PT Bumi Resources Tbk (BUMI) kepada CIC dilakukan di pasar negosiasi, penjualan saham PT Kaltim Prima Coal akan dilakukan melalui rights issue.

BUMI akan menjual 19 persen saham KPC senilai 950 juta dollar AS. Ada beberapa langkah yang akan dilalui sebelum akhirnya 19 persen saham KPC jatuh ke tangan CIC. Dileep Srivastava, Sekretaris Perusahaan BUMI menjelaskan, pertama, KPC akan menerbitkan saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD).

Saham baru ini akan nantinya akan diserap oleh pemegang saham KPC, yakni BUMI melalui perusahaan afiliasi, Newco, Bhira Investments Limited yang merupakan perusahaan afiliasi Tata Power, dan PT Kutai Timur Sejahtera.

Bersamaan dengan rights issue ini, BUMI akan melakukan transaksi internal berupa pengalihan saham KPC milik Kalimantan Coal Ltd (KCL) dan Sangatta Holding Ltd (SHL) kepada BUMI.

Asal tahu saja, KPC dan SHL merupakan anak usaha BUMI. Mengutip laporan keuangan BUMI per akhir Juni 2013, BUMI menguasai 65 persem saham KPC. Perinciannya, kepemilikan langsung sebesar 13,6 persen, melalui PT Sitrade Coal (Sitrade) sebesar 32,4 persen, dan melalui SHL dan KCL yang masing-masing sebesar 9,5 persen.

Nah, pasca rights issue dan transaksi internal tersebut, kepemilikan BUMI atas KPC, baik langsung maupun tidak langsung akan menjadi 51%. Setelah kedua aksi korporasi itu selesai, maka BUMI akan menyerahkan Newco (yang memegang saham KPC) kepada CIC yang nilai transaksinya setara dengan 950 juta dollar AS.

Selain restu pemegang saham, KPC harus mengantongi izin dari sejumlah otoritas seperti, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Badan Koordinasi Penanaman Pasar Modal (BKPM), kreditur BUMI, dan rapat umum pemegang saham (RUPS) BUMI sehubungan dengan transaksi penjualan Newco.

Seperti diketahui, penjualan KPC merupakan salah satu mekanisme debt swap BUMI kepada CIC. Dari total tanggungan BUMI yang sebesar 1,78 miliar dollar AS, sebesar 1,35 miliar dollar AS ditukar dengan saham.

Perinciannya, BUMI akan membayar dengan 19 persen saham KPC, lalu 42 persen saham BRMS, dan saham BUMI hasil rights issue senilai 150 juta dollar AS. Jadi, BUMI akan melakukan rights issue dan CIC akan bertindak sebagai pembeli siaga (standby buyer). (Amailia Putri Hasniawati)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Work Smart
Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Whats New
Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Whats New
Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Whats New
Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Whats New
Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Whats New
MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

Whats New
Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Whats New
Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Whats New
Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Whats New
Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com