Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wall Street Melaju Ditopang Kesepakatan Plafon Utang AS

Kompas.com - 17/10/2013, 07:25 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com  -Sebuah kesepakatan 11 jam untuk mengakhiri penutupan kegiatan pemerintah dan menaikkan pagu utang AS memicu reli kuat di Wall Street pada Rabu (16/10/2013) waktu setempat, (Kamis pagi WIB), dengan kenaikan hampir 1,4 persen.

Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup melonjak 205,82 poin (1,36 persen) menjadi 15.373,83.

Indeks S&P 500 naik 23,48 poin (1,38 persen) ke posisi 1.721,54, dan indeks komposit Nasdaq bertambah 45,42 poin (1,20 persen) pada 3.839,43.

Meskipun itu bukan kesepakatan yang benar-benar selesai -- keputusan akhir masih diperlukan di kedua majelis di Kongres pada Rabu malam -- itu diharapkan akan mengakhiri krisis yang telah membuat pasar global terkesima pada Kamis.

"Perjanjian ini akan mencegah gagal bayar (default) utang pemerintah dan belanja serta membuka kembali kegiatan pemerintah yang sebelumnya ditutup," kata Gary Thayer dari Wells Fargo Advisors.

Namun, sebutnya, kompromi ini tidak menyelesaikan semua masalah anggaran, hanya memberikan penangguhan sementara. "Namun demikian, mengurangi risiko gagal bayar yang bisa membantu mengangkat sentimen dan meningkatkan kegiatan ekonomi dalam jangka pendek," tambahnya.

Bank-bank besar memimpin kenaikan: Bank of America mengalahkan perkiraan keuntungan untuk kuartal ketiga, naik 2,3 persen, Citigroup naik 4,1 persen dan JPMorgan Chase naik 3,2 persen.

Di saham teknologi Nasdaq, Facebook memimpin dengan kenaikan 3,3 persen sementara Google naik 1,8 persen.

Komponen Dow Intel naik 1,3 persen meskipun memangkas perkiraan laba untuk sisa tahun ini.

Saham Apple ditutup 0,5 persen lebih tinggi meskipun ada laporan bahwa mereka telah memotong kembali pesanan untuk iPhone baru 5C disebabkan oleh penurunan permintaan telepon pintar di pasar.

Harga obligasi melonjak karena berita kesepakatan Washington. Imbal hasil obligasi negara AS bertenor 10-tahun turun menjadi 2,67 persen dari 2,72 persen pada akhir Selasa, sementara pada obligasi 30-tahun turun menjadi 3,72 persen dari 3,78 persen. Harga dan imbal hasil obligasi bergerak terbalik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com