Tarik Wisatawan China, Australia Kembangkan Wisata Judi

Melihat kondisi itu, Australia berambisi untuk menarik turis datang ke kota itu, meskipun saat musim dingin. Untuk itu, negara ini mengundang investor asal Hong Kong, Tony Fung, untuk menggelontorkan investasi higga sekitar 4 miliar dollar AS atau sekitar Rp 44 triliun guna membuka resort kasino. 

Lokasi itu rencananya juga akan dilengkapi dengan laguna buatan, lapangan golf 18 hole serta arena pertandingan berkapasitas 25.000 penonton. Kompleks yang dibangun itu hampir dua kali lipat dari kapasitas hotel yang ada saat ini.

Perusahaan yang akan bergabung untuk berinvestasi mencakup Crown Ltd milik James Packer serta Echo Entertainment Group Ltd. Mereka saat ini sedang mempelajari rencana untuk mengembangkan resort wisata serta kemungkinan mendirikan lokasi kasino di wilayah tersebut.

Upaya mendirikan kasino di Kota Cairns dimaksudkan untuk menarik turis China, ke wilayah lain di luar Macau. Selama ini Macau menjadi pusat perjudian terbesar di Asia.

Hingga Februari, tercatat 110.100 warga China yang berkunjung ke Australia. Jumlah tersebut naik dua kali dari yang tercatat pada 1995 yang mencapai 42.600. Hal itu menjadikan China sebagai penyumbang pendapatan pariwisata Australia yang terbesar.

“Apakah mereka (turis China) akan berjudi ataukah tidak, kasino adalah pemikat para turis tersebut," ujar Justine Chien, Direktur Golden Dragon Travel Pty, perusahaan tour yang berbasis di Sydney.

Queensland saat ini berushaa untuk meniru kota-kota yang menjadi tujuan wisata di Asia dengan mendirikan pusat perjudian.

Pemerintah Queensland merupakan negara bagian yang paling banyak memiliki utang, dengan perkiraan defisit mencapai sekitar 7,3 miliar dollar AS dalam tahun anggaran ini, yang berakhir pada Juni tahun depan. Sekarang, wilayah ini memiliki 4 kasino.