Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dorong Investasi, Pemerintah Diminta Contoh Vietnam

Kompas.com - 25/10/2013, 19:53 WIB
Didik Purwanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Kalangan pengusaha masih menganggap bahwa birokrasi di Indonesia masih rumit. Pengusaha meminta agar pemerintah segera memperbaiki sistem birokrasi di tanah air.

Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bidang Investasi Peter F Gontha mengatakan, untuk bisa bersaing dengan negara tetangga, Indonesia perlu melakukan sebuah terobosan terkait investasi di dalam negeri.

Peter menyebut bahwa Indonesia perlu mencontoh negara sekawasan Asia maupun ASEAN dalam memajukan investasi. Dengan kondisi itu, negara-negara tersebut mampu menarik investor ke negara tersebut.

"Mereka (negara di Asia dan Asean) bisa memberikan kepastian hukum, infrastruktur memadai, pelabuhan, jalan, tol, kereta api. Jadi investor datang investasi, semua sudah disediakan. Kalau di Indonesia harus menyediakan pelabuhan sendiri, birokrasi setengah mati, kereta api setengah mati," kata Peter dalam Rapat Koordinasi Nasional Kadin Indonesia di Hotel Shangri-La Jakarta, Jumat (25/10/2013).

Ia menambahkan, negara-negara Asia seperti China dan Vietnam bahkan memberikan insentif khusus bagi investor asing yang mau masuk ke wilayahnya. Harapannya, investor akan tertarik masuk.

"Mereka memberikan insentif seperti tax holiday, konsesi pajak, zona ekonomi terpadu, zona ekonomi khusus, zona ekonomi ekspor, pergudangan, subsidi keuangan hingga urusan tanah murah," tambahnya.

Dengan demikian, Kadin meminta pemerintah daerah untuk segera mengalokasikan anggaran infrastruktur, riset dan pengembangan, perlakukan khusus untuk proyek besar hingga urusan ketersediaan tenaga kerja produktif.

Dengan upaya tersebut, Peter berharap agar investasi di dalam negeri bisa setara atau bahkan lebih tinggi dibanding negara sekawasan seperti China, India, Thailand, Singapura, Vietnam hingga Myanmar.

Imbasnya, perekonomian Indonesia bisa tumbuh 6 persen per tahun dengan catatan tetap harus belajar dari negara-negara tersebut dalam mengelola investasi maupun kegiatan perdagangannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Whats New
Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Whats New
Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Whats New
Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Whats New
Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Whats New
Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Rilis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com