PT Indomaguro Tunas Unggul yang juga menjabat sebagai Himpunan Pengusaha Perikanan Indonesia (Hiperikan) Tachmid Widiasto Pusoro menyatakan jika upah hanya dinilai wajar menurut buruh, maka akan memberatkan pihak pengusaha. Ini dapat berakibatkan perusahaan hancur yang dapat berimbas pada buruh tidak mendapatkan pekerjaan.
"Makanya hubungannya (buruh dan pengusaha) harus harmonis. Harus dilakukan dengan cara musyawarah mencapai kira-kira berapa nilai yang wajar menurut pengusaha dab wajar juga menurut buruh," kata Direktur di Gedung Smesco, Senin (28/10/2013).
Unjuk rasa para buruh yang terjadi dewasa ini, lanjut Tachmid, kemungkinan terjadi karena belum terjalinnya komunikasi dengan baik antara serikat buruh dengan perwakilan pengusaha.
"Kami di Hiperikan yang membawahi pengusaha perikanan akan berusaha mengajak anggota kami untuk membicarakan hal-hal yang terkait dengan upah buruh," ungkapnya.
Terkait tuntutan buruh untuk memperoleh upah minimum sebesar Rp 3.700.000, Tachmid mengaku belum tahu persis komposisi dari nilai tersebut. Namun demikian, ia mengatakan beberapa perusahaan saat ini sudah ada yang keberatan dengan nilai upah minimum Rp 2.200.000.
"Tapi tentunya kan harus dicari titik temu, apa yang bisa membuat pengusaha lebih efisien dan apa yang bisa membuat buruh lebih produktif. Karena memang antara produktifitas dengan efisiensi itu sangat berpengaruh terhadap nilai UMP yang bisa dibayarkan suatu perusahaan kepada buruhnya," ujarnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.