Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah: Bank Dunia Tidak Adil...

Kompas.com - 29/10/2013, 18:32 WIB
Didik Purwanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah meragukan laporan data Bank Dunia yang menyebut peringkat kemudahan berbisnis di Indonesia di posisi 120 dari 189 negara. Dia menyebut data Bank Dunia tersebut tidak adil.

"Saya lihat itu cermin kita sendiri. Tapi, untuk fairness-nya, agak meragukan karena Indonesia negara besar, kompleks," kata Wakil Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, Selasa (29/10/2013).

Ia menambahkan, pihaknya belum mendapat data terkini soal laporan Bank Dunia tersebut. Namun, bila data tersebut menunjukkan peringkat Indonesia naik delapan peringkat dari posisi 128, artinya akses kredit dan listrik di Indonesia sudah semakin membaik.

Namun, Bambang menganggap bahwa laporan Bank Dunia tersebut juga tidak adil karena membandingkan satu negara dengan negara lain yang memiliki kompleksitas berbeda. "Artinya membandingkan Singapura yang levelnya kota dengan Indonesia yang dari Sabang sampai Merauke. Kemudian, negara besarnya mungkin China, Brasil, dan India," tambahnya.

Dengan kondisi itu, Indonesia akan memiliki gambaran yang jelas dengan masing-masing kompleksitasnya.

Sebelumnya, Bank Dunia melaporkan peringkat daya saing "Doing Business" Indonesia berada di posisi 120 dari 189 negara. Dalam laporan ini, banyak negara membuat orang lebih mudah memulai dan menjalankan bisnis lokal, sedangkan negara-negara berpenghasilan rendah bergerak lebih cepat memperbaiki keadaan daripada negara yang lebih besar.

Singapura dan Hongkong menempati peringkat terbaik di dunia, masing-masing urutan pertama dan kedua, diikuti Selandia Baru, Amerika Serikat, dan Denmark menggenapi lima besar, seperti tahun lalu.

Dalam hal menjalankan kemudahan menjalankan bisnis, Indonesia kalah bersaing dari sesama negara ASEAN, yaitu Malaysia peringkat 6, Thailand 18, Brunei 59, Vietnam 99, dan Filipina 108. Indonesia hanya lebih baik dari Kamboja yang berada pada peringkat 137.

Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia Rodrigo Chavez menyatakan bahwa Indonesia terus berusaha memperbaiki regulasi bagi kemudahan dunia usaha.

"Komitmen yang berkelanjutan guna mempermudah pengusaha untuk berkembang sangat membesarkan hati. Setiap langkah yang diterapkan oleh pemerintah untuk menyederhanakan regulasi juga merupakan langkah ke arah pencapaian potensi Indonesia sebagai kekuatan ekonomi," ujarnya dalam siaran pers.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Whats New
Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Work Smart
Heboh Loker KAI Dianggap Sulit, Berapa Sih Potensi Gajinya?

Heboh Loker KAI Dianggap Sulit, Berapa Sih Potensi Gajinya?

Whats New
Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Work Smart
Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Whats New
Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Whats New
Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Whats New
OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

Whats New
Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Whats New
LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Whats New
Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Whats New
Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Earn Smart
Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Whats New
Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Whats New
Pendaftaran UM-PTKIN 2024 Sudah Dibuka, Ini Link, Jadwal, hingga Alurnya

Pendaftaran UM-PTKIN 2024 Sudah Dibuka, Ini Link, Jadwal, hingga Alurnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com