Kemiskinan bukan semata-mata masalah ketidakberuntungan secara ekonomi. Namun, juga tekanan secara mental akibat ketidakadilan yang dialami masyarakat miskin.
Hal itu disampaikan Dahlan Iskan dalam pidatonya saat menerima penghargaan doktor kehormatan (honoris causa) dari Arellano University di Manila, Filipina, Rabu (29/10/2013), seperti dilaporkan wartawan KompasDewi Indriastuti.
”Pemerintah harus benar-benar menanggapi ini dengan serius,” kata Dahlan.
Sebab, di sisi lain, pemerintah menutup mata dengan memberikan perhatian lebih bagi kebutuhan kelas menengah. Kelas menengah memiliki sejumlah karakteristik, di antaranya tidak tertarik pada langkah penghematan energi, air, dan bahan bakar.
Kelas menengah juga ingin solusi instan dalam berbagai persoalan. Selain itu, kelas menengah juga sangat vokal menyuarakan kritik.
Salah satu contoh besarnya keberpihakan pemerintah terhadap kelas menengah bisa dilihat dalam alokasi anggaran. ”Ketika subsidi untuk pertanian dan kesehatan lebih kecil daripada subsidi untuk bahan bakar minyak, jelas mengindikasikan perhatian yang berlebih terhadap kelas menengah baru,” ujar Dahlan.
Di masa datang, kata Dahlan, hal dasar berupa akses ekonomi dan infrastruktur harus bisa diakses oleh masyarakat miskin. Asuransi kesehatan bagi masyarakat miskin bukan hanya penting, melainkan harus dipenuhi. Dengan demikian, masyarakat miskin bisa keluar dari kemiskinan dan menjadi masyarakat menengah baru.
Chairman dan CEO Arellano University Fransisco Paulino Cayco memberikan gelar doktor honoris causa itu kepada Dahlan. ”Kami berikan gelar doktor honoris causa. Gelar doktor kehormatan itu atas peran Dahlan dalam bidang sosial ekonomi, termasuk perannya dalam distribusi kesejahteraan,” kata Paulino Cayco.
Disebutkan saat menjadi Direktur Utama PLN, Dahlan mengatasi masalah keterbatasan listrik di Jakarta. Dahlan juga membangun sel surya pembangkit listrik di lima pulau di wilayah timur Indonesia.
Paulino Cayco, yang dicegat seusai acara, menyampaikan, pihaknya merasa terhormat dengan memberikan gelar doktor honoris causa kepada Dahlan.
Utusan khusus Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk Pasifik dan Timur Tengah TB Silalahi, yang hadir dalam acara tersebut, mengatakan, penghargaan ini bisa memperkuat kerja sama di antara negara-negara ASEAN, khususnya, Indonesia dan Filipina. (IDR)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.