"Soal redenominasi, nanti setelah situasinya aman dulu," kata Menteri Keuangan Chatib Basri selepas upacara Hari Oeang di Kementerian Perekonomian Jakarta, Rabu (30/11/2013).
Chatib menganggap, kondisi saat ini belum tepat untuk menjalankan kebijakan redenominasi. Kebijakan ini bisa berjalan bila keadaan ekonomi Indonesia stabil.
"Bila ekonomi stabil, ini baru bisa digunakan. Soalnya ini belum (stabil), dengan kurs dan inflasi yang begini," tambahnya.
Akibat dampak kenaikan harga BBM bersubsidi, inflasi pada Juli 2013 sempat melonjak 3,29 persen, kemudian Agustus mencapai 1,29 persen. Dan September mulai mereda dengan mengalami deflasi 0,35 persen. Hingga September, inflasi year on year sudah mencapai 8,4 persen. Hal ini memaksa pemerintah merevisi target inflasi tahun ini dari 7,2 persen menjadi 9,2 persen. Untuk inflasi Oktober, Chatib memprediksi, akan berada di sekitar 0,4 persen.
Sementara pergerakan nilai tukar rupiah yang saat ini masih tertekan di level Rp 11.161 per dollar AS, melemah dibanding kemarin di level Rp 11.076 per dollar AS.
Rencananya, proses redenominasi akan dimulai pada tahun 2014 dengan masa transisi sekitar tiga tahun. Sehingga penerapan redenominasi secara penuh baru bisa dilakukan pada 2018 mendatang. Saat ini, kebijakan tersebut ditangani oleh Bank Indonesia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.