Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laba MNCN Turun 24 persen

Kompas.com - 04/11/2013, 12:52 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Media Nusantara Tbk (MNCN) membukukan laba bersih Rp 318 miliar sepanjang periode Juli-September 2013. Angka ini menurun 24 persen jika dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, Rp 418 miliar.

"Ini karena peningkatan translasi kurs Rp 82 miliar atas pinjaman bank senilai US$ 37 juta," ujar Hary Tanoesodibjo, Direktur Utama MNCN melalui keterangan tertulisnya, (4/10/2013).

Selain itu, penurunan bottom line perusahaan juga dipicu oleh meningkatnya beban langsung perusahaan sebesar 20 persen menjadi Rp 707 miliar dari sebelumnya 587 miliar pada periode Juli-September 2012.

Penyelenggaraan ajang Miss World dan Piala Menpora menjadi biang keladi kenaikan beban langsung tersebut. Sehingga, meski pendapatan MNCN Juli-September 2013 naik 14 persen menjadi Rp 1,61 triliun, namun bottom line yang diterima perusahaan pada periode tersebut menjadi kurang maksimal.

Kendati demikian, secara keseluruhan emiten media ini mampu membukukan kinerja yang cukup baik sepanjang periode Januari-September 2013 dengan membukukan pendapatan Rp 4,75 triliun, naik 6 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, Rp 4,46 triliun.

Pendapatan iklan masih menjadi kontibutor terbesar dengan menyumbang Rp 4,37 triliun, atau 92 persen dari pendapatan konsolidasi MNCN. Pendapatan iklan itu sendiri juga naik 11 persen menjadi Rp 4,37 triliun dari sebelumnya Rp 4,46 triliun.

Alhasil, laba bersih MNCN per sembilan bulan 2013 naik 9 persen menjadi Rp 1,27 triliun. Bandingkan dengan perolehan laba bersih MNCN periode yang sama tahun sebelumnya, Rp 1,17 triliun. Sementara laba bersih per saham dasar atau earning per share (EPS) juga naik 10 persen menjadi Rp 91 per saham dari sebelumnya Rp 83 per saham. (Dityasa H Forddanta)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Kontan
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Proyek Perluasan Stasiun Tanah Abang Mulai Dibangun Mei 2024

Proyek Perluasan Stasiun Tanah Abang Mulai Dibangun Mei 2024

Whats New
Freeport Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda di Papua, Indef Sarankan Ini

Freeport Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda di Papua, Indef Sarankan Ini

Whats New
Obligasi atau Emas, Pilih Mana?

Obligasi atau Emas, Pilih Mana?

Work Smart
Tiru India dan Thailand, Pemerintah Bakal Beri Insentif ke Apple jika Bangun Pabrik di RI

Tiru India dan Thailand, Pemerintah Bakal Beri Insentif ke Apple jika Bangun Pabrik di RI

Whats New
KB Bank Sukses Pertahankan Peringkat Nasional dari Fitch Ratings di Level AAA dengan Outlook Stabil

KB Bank Sukses Pertahankan Peringkat Nasional dari Fitch Ratings di Level AAA dengan Outlook Stabil

BrandzView
Harga Acuan Penjualan Gula Naik Jadi Rp 17.500 Per Kilogram

Harga Acuan Penjualan Gula Naik Jadi Rp 17.500 Per Kilogram

Whats New
Pertama di Asia, Hong Kong Setujui ETF Bitcoin

Pertama di Asia, Hong Kong Setujui ETF Bitcoin

Whats New
Sebanyak 109.105 Kendaraan Melintasi Tol Solo-Yogyakarta Saat Mudik Lebaran 2024

Sebanyak 109.105 Kendaraan Melintasi Tol Solo-Yogyakarta Saat Mudik Lebaran 2024

Whats New
HUT Ke-63, Bank DKI Sebut Bakal Terus Dukung Pembangunan Jakarta

HUT Ke-63, Bank DKI Sebut Bakal Terus Dukung Pembangunan Jakarta

Whats New
Daftar 17 Entitas Investasi Ilegal Baru yang Diblokir Satgas Pasti

Daftar 17 Entitas Investasi Ilegal Baru yang Diblokir Satgas Pasti

Whats New
BI Banten Distribusikan Uang Layak Edar Rp 3,88 Triliun Selama Ramadhan 2024, Pecahan Rp 2.000 Paling Diminati

BI Banten Distribusikan Uang Layak Edar Rp 3,88 Triliun Selama Ramadhan 2024, Pecahan Rp 2.000 Paling Diminati

Whats New
Satgas Pasti Blokir 537 Pinjol Ilegal dan 48 Penawaran Pinpri

Satgas Pasti Blokir 537 Pinjol Ilegal dan 48 Penawaran Pinpri

Whats New
Luhut: Apple Tertarik Investasi Kembangkan AI di IKN, Bali, dan Solo

Luhut: Apple Tertarik Investasi Kembangkan AI di IKN, Bali, dan Solo

Whats New
Dollar AS Melemah, Kurs Rupiah Masih Bertengger di Rp 16.100

Dollar AS Melemah, Kurs Rupiah Masih Bertengger di Rp 16.100

Whats New
Hilirisasi Nikel, Bagaimana Dampaknya bagi Pertumbuhan Ekonomi?

Hilirisasi Nikel, Bagaimana Dampaknya bagi Pertumbuhan Ekonomi?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com