Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNI Dukung American Batik Competition

Kompas.com - 05/11/2013, 14:51 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) mendukung pengenalan batik di Amerika Serikat (AS) lewat ajang American Batik Competition 2013. Dalam ajang ini, para perancang busana AS berkompetisi mendesain corak batik Indonesia yang sesuai dengan imajinasi mereka sendiri.

"Kompetisi ini merupakan bentuk dukungan BNI dalam melestarikan warisan budaya dan upaya pengembangan industri kreatif Indonesia. Langkah ini sejalan dengan bisnis BNI yang giat memberikan perhatian terhadap pelaku usaha kecil dan menengah kreatif," kata Corporate Secretary BNI Tribuana Tunggadewi dalam siaran pers di Jakarta, Selasa (5/10/2013).

Kompetisi batik ini digelar untuk menjembatani pengembangan industri kreatif batik Indonesia ke kancah dunia, sekaligus mendorong akulturasi budaya batik Indonesia ke dalam keragaman budaya di AS.

Kompetisi serupa tidak hanya digelar di AS, tetapi juga di negara lainnya, seperti Italia. Melalui kompetisi ini, para desainer Amerika Serikat tertantang untuk menyalurkan gaya fashion yang mereka miliki dengan tema "The spirit of America in the heritage of batik."

Ketiga pemenang memperoleh tiket perjalanan ke kota-kota di Indonesia selama 2 minggu terutama ke pengrajin batik dan mengikuti pameran di Indonesia dan di AS.

Masing-masing pemenang juga menerima hadiah uang tunai sebesar 7.000 dollar AS. Para juri menetapkan tiga pemenang American Batik Design Competition 2013, yaitu Donna Backues dari Philladelphia dengan tema desain “Ring of Fire Lighting the Flame of Liberty “.

Kedua, Anica Buckson dari Brighton, Massachusetts dengan desain batik bertema “North Native America”. Ketiga, Christiane Grauert dari Milwaukee Institute of Art and Design dengan tema “Many Faces Many Voices”.

Sejak American Batik Design Competition digelar pertama kali pada tahun 2011, ada sembilan desain batik dengan tema khas Amerika. Tahun ini akan ada tambahan lima varian batik desain ala Amerika yang akan ditransformasikan dari desain digital ke pakaian batik riil ke pengrajin batik di Yogyakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Whats New
Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Work Smart
Heboh Loker KAI Dianggap Sulit, Berapa Sih Potensi Gajinya?

Heboh Loker KAI Dianggap Sulit, Berapa Sih Potensi Gajinya?

Whats New
Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Work Smart
Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Whats New
Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Whats New
Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Whats New
OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

Whats New
Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Whats New
LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Whats New
Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Whats New
Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Earn Smart
Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Whats New
Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Whats New
Pendaftaran UM-PTKIN 2024 Sudah Dibuka, Ini Link, Jadwal, hingga Alurnya

Pendaftaran UM-PTKIN 2024 Sudah Dibuka, Ini Link, Jadwal, hingga Alurnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com