Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BEI: IPO Freeport Indonesia Belum Jelas

Kompas.com - 08/11/2013, 14:46 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Bursa Efek Indonesia (BEI) belum memberikan kepastian soal rencana PT Freeport Indonesia yang ingin menjual sebagian sahamnya ke publik melalui lantai bursa efek.
 
Hoesen, Direktur Penilaian Perusahaan BEI, mengatakan meskipun Freeport belum menyampaikan surat resmi, BEI akan memfasilitasi semua yang berkaitan dengan rencana IPO Freeport.

"Sampai saat ini belum ada surat kepastian itu, namun kami akan fasilitasi semua, sehingga bisa mendukung masuknya Freeport di pasar modal Indonesia," katanya, Jumat (8/11/2013).

Seperti diberitakan sebelumnya, PT Freeport Indonesia berniat melepas 15,64 persen sahamnya ke publik. Rencananya, sebesar 10,64 persen bakal dilepas ke Pemerintah Indonesia dan sisanya dilepas ke publik.

Wacana IPO Freeport sendiri sudah bergulir sejak Juli 2013. Namun kepastian kini kepastian disvestasi pengelola tambang emas di Jayapura itu masih belum jelas.

Saham Freeport Indonesia masih dikuasai Freeport-McMoran Copper & Gold Inc dengan 90,64 persen. Sisanya sebesar 9,36 persen dimiliki Pemerintah Indonesia.

IPO ini akan menambah kapitalisasi pasar di BEI. Sebagai gambaran hingga semester I 2013 Freeport Indonesia menyetorkan kewajiban keuangan kepada Pemerintah Indonesia sebesar 346 juta dolar Amerika Serikat (AS).

Jumlah tersebut terdiri dari royalti 56 juta dolar AS, pajak penghasilan (Pph) badan sebesar 193 juta dolar AS dan setoran pajak lain sebesar 97 juta dolar AS. (Arif Wicaksono)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com