Berdasarkan data evaluasi penerimaan pajak, Jumat (8/11/2013), penerimaan pajak hingga 31 Oktober 2013 sebesar Rp 714,023 triliun atau 71,75 persen dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2013 yang dipatok Rp 995,213 triliun.
Pencapaian di akhir Oktober ini meningkat 7 persen jika dibanding September 2013. Bila dibanding periode yang sama tahun lalu, peningkatannya mencapai 10,03 persen, di mana pada Agustus 2012 realisasinya mencapai Rp 648,909 triliun.
Sama seperti sebelumnya, salah satu kelompok penerimaan pajak yang mendongkrak setoran pajak kali ini adalah pembayaran pajak bumi dan bangunan (PBB).
Pembayaran PBB yang jatuh tempo setiap tahunnya per 31 Oktober menjadi faktor pendorong penerimaan ini. Alhasil pertumbuhan pajak ini mencapai 112,57 persen jika dibanding tahun 2012 lalu.
Di sisi lain, pajak penghasilan (PPh) migas mengalami penurunan. Kelompok penerimaan ini memang terus merosot. Dibanding tahun lalu, penerimaan di tahun ini turun 5 persen menjadi Rp 64,057 triliun.
Kepala Seksi Hubungan Eksternal Ditjen Pajak Chandra Budi menjelaskan, penurunan penerimaan di sektor PPh migas, akibat kondisi perlambatan ekonomi global.
"Ditjen pajak terus bekerja maksimal agar target 2013 dapat tercapai," ujar Chandra kepada KONTAN, Jumat (8/11/2013).
Dirjen Pajak Fuad Rahmany pernah menuturkan, penerimaan di tahun ini memang berat untuk tercapai 100 persen. Bahkan, hingga akhir tahun penerimaan ditargetkan hanya mencapai 94 persen.
Pun begitu, dalam sisa 2 bulan terakhir tahun ini, penerimaan pajak akan dikejar 22 persen realisasinya. "Biasanya 25 persen (di November dan Desember) kalau keadaan ekonomi tidak memburuk," tutur Fuad.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.