"Pemerintah RI berpikir untuk terapkan untuk menerapkan sama seperti SVLK, yakni tidak legal tidak boleh ekspor," kata Bayu di kantornya, Jakarta, Jumat (15/11/2013).
"Tinggal sekarang kita apakah sudah waktunya menerapkan aturan yang tidak sustainable tidak boleh ekspor? Itu saya lontarkan sebagai sebuah bahan untuk dibahas di RSPO," pungkas Bayu.
Sebagaimana diketahui CPO menjadi komoditas unggulan subsektor perkebunan, di samping karet, coklat, dan kopi. Tiga pasar CPO terbesar yakni India, China, dan Uni Eropa dengan Belanda sebagai konsumen terbesar di UE.
Sepanjang 2012, produksi CPO Indonesia mencapai lebih dari 25 juta ton dan diprediksi mengalami peningkatan 4 juta ton tahun ini.
Menurut catatan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki), dalam periode Januari-Agustus 2013 tercatat ekspor CPO sebanyak 13,69 juta ton, atau mengalami kenaikan 18,6 persen dibanding periode sama 2012 yang sebesar 11,54 juta ton.
Sayangnya, lika-liku CPO sebagai salah satu tulang punggung ekspor Indonesia bukan tanpa hambatan. Uni Eropa yang memiliki banyak produsen grape seed, dan bunga matahari terus berupaya membatasi perdagangan CPO Indonesia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.