Menurutnya, sebagai BUMN, Garuda Indonesia selalu melihat kesempatan yang ditawarkan dari sudut bisnis. “Kita harus buat keputusan yang terbaik bagi perusahaan,” kata Emir ditemui di sela-sela CHRO Forum di Jakarta, Senin (18/11/2013).
Emir juga mengatakan pihaknya juga tidak tertutup jika ada kesempatan yang terbaik bagi perusahaan. Namun, ia tak mau berandai-andai jika Merpati bisa bergabung dengan Garuda Indonesia.
Saat ini, ia menyerahkan nasib Merpati kepada Kementerian BUMN, dan PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA). Emir menegaskan, jika Merpati betul-betul diserahkan ke Garuda Indonesia, barulah dia berkenan menjelaskan rencana bisnisnya ke publik. “Saya enggak bisa komentar dulu (sekarang) karena belum apa-apa,” pungkasnya.
Sebelumnya, Dahlan Iskan menyampaikan, jika restrukturisasi PT Merpati Nusantara Airlines gagal, maskapai tersebut akan digabung dengan Garuda Indonesia. Langkah itu ditempuh jika setelah sebagian utang Merpati dikonversi jadi saham, tak ada satu pun investor yang tertarik menanamkan modal di maskapai pelat merah itu.
“Misalnya tidak dapat partner, tapi bukunya sudah bersih, digabungkan ke Garuda pun masih oke, dan tidak membebani Garuda karena utangnya sudah dibersihkan,” kata Dahlan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.