Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Qantas Desak Pemerintah Australia Batasi Asing di Industri Aviasi

Kompas.com - 19/11/2013, 13:48 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Qantas meluncurkan kampanye yang mendesak pemerintah Australia membatasi kepemilikan asing dalam industri penerbangan di negara tersebut.

Hal itu dilakukan lantaran kepemilikan saham oleh pemodal asing pada maskapai rival Qantas, Virgin Australia, semakin bertambah. Kondisi tersebut dikhawatirkan bakal mengganggu stabilitas bisnis maskapai berlambang kanguru itu.

CEO Qantas, Alan Joyce telah meminta pemerintah Australia menghentikan aksi penambahan kepemilikan asing pada Virgin Australia, di mana saat ini 63 persen saham maskapai Virgin dimiliki oleh Singapore Airlines, Air New Zealand dan Etihad.

Joyce mengklaim penambahan modal sebesar 328 juta dollar AS kepada Virgin Australia akan meningkatkan kepemilikan asing menjadi 80 persen.

"Tidak ada negara di dunia ini yang mengizinkan pemodal asing diberi keleluasaan hingga sebesar itu dalam industri penerbangan," tulis Joyce dalam memo sebagaimana dikutip dari AFP, Selasa (19/11/2013).

Memo tersebut juga diikuti oleh petisi online--fairgo4qantas--yang sejauh ini telah menarik dukungan sekitar 5.000 orang mendukung kampanye tersebut.

Sementara itu, Virgin Australia, berargumen bahwa perseroan telah bekerja keras membangun bisnis. Maskapai swasta Australia ini menyatakan landscape industri penerbangan di negara tersebut telah berubah dan tak lagi ada monopoli.

Namun, Joyce menuding Virgin telah mempermainkan harga secara tidak fair dan menerapkan harga yang jauh di bawah Qantas.

Sebelumnya, dalam ketentuan privatisasi Qantas pada 1995, kepemilikan asing pada maskapai tersebut dibatasi hingga 49 persen. Sedangkan, untuk maskapai Virgin Australia kepemilikan asing kepemilikan bisa melampaui angka tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati Terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati Terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Whats New
IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

Whats New
Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Whats New
Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Whats New
Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Whats New
Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Whats New
Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Whats New
BTN Konsisten Dongkrak Inklusi Keuangan lewat Menabung

BTN Konsisten Dongkrak Inklusi Keuangan lewat Menabung

Whats New
[POPULER MONEY] HET Beras Bulog Naik | Kereta Tanpa Rel dan Taksi Terbang Bakal Diuji Coba di IKN

[POPULER MONEY] HET Beras Bulog Naik | Kereta Tanpa Rel dan Taksi Terbang Bakal Diuji Coba di IKN

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com