Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Alihkan Isu Mobil Murah?

Kompas.com - 19/11/2013, 16:06 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yang menyebut mobil murah ramah lingkungan (low cost green car/LGCG) rencananya ditujukan sebagai angkutan umum pedesaan, mendapat tanggapan miring dari DPD RI.

"Kami menangkap sepertinya ada pembelokan isu terhadap mobil murah ini jadi isu kebijakan tentang angkutan pedesaan. Padahal ketika ini (LCGC) diluncurkan, ini tidak pernah muncul soal angkutan pedesaan," kata Anggota DPD RI dari Sulawesi Utara Marhany Pua, dalam sidang paripurna di Senayan, Jakarta, Selasa (19/11/2013).

Sementara itu, dalam sidang yang dihadiri oleh Menko Perekonomian Hatta Rajasa itu, DPD RI juga meminta penjelasan dari pemerintah agar kebijakan LCGC tidak terkesan sebagai kebijakan yang bersifat populisme, untuk mendorong citra positif pemerintah.

Ketua DPD RI Irman Gusman juga menyebutkan bahwa pemerintah sebenarnya belum mempunyai cetak biru industri otomotif.

Menjawab pertanyaan itu, Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, roadmap industri kendaraan bermotor sudah ada sejak 2008 sebagaimana diatur dalam Perpres No. 28/2008 tentang kebijakan industri nasional.

"Dalam peta jalan tersebut, industri otomotif dalam negeri diarahkan untuk menjadi basis pengembangan industri kendaraan bermotor yang berdaya saing di pasar internasional. Maka disesuaikan dengan tuntutan pasar kendaraan bermotor yang ramah lingkungan dan ekonomis," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perpanjangan Izin Tambang Vale hingga 2045 Telah Terbit

Perpanjangan Izin Tambang Vale hingga 2045 Telah Terbit

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Hari Ini

IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Hari Ini

Whats New
Harga Daging Ayam di Bawah HET, Mendag: Kalau Segini Terus-terusan Peternak Rugi

Harga Daging Ayam di Bawah HET, Mendag: Kalau Segini Terus-terusan Peternak Rugi

Whats New
Hibah Alat Belajar SLB Ditagih Bea Masuk Ratusan Juta Rupiah, Bea Cukai Sebut Ada Miskomunikasi

Hibah Alat Belajar SLB Ditagih Bea Masuk Ratusan Juta Rupiah, Bea Cukai Sebut Ada Miskomunikasi

Whats New
Wall Street Menghijau, Saham Tesla Melesat 15 Persen

Wall Street Menghijau, Saham Tesla Melesat 15 Persen

Whats New
Hari Buruh 2024, KSPI: Cabut Omnibus Law Cipta Kerja, Hapus 'Outsourcing'

Hari Buruh 2024, KSPI: Cabut Omnibus Law Cipta Kerja, Hapus "Outsourcing"

Whats New
[POPULER MONEY] Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998 | Cara Menjawab 'Apakah Ada Pertanyaan?' Saat Wawancara Kerja

[POPULER MONEY] Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998 | Cara Menjawab "Apakah Ada Pertanyaan?" Saat Wawancara Kerja

Whats New
Petugas KCIC Kembalikan Barang Penumpang Whoosh yang Tertinggal, Berisi Uang Rp 50 Juta

Petugas KCIC Kembalikan Barang Penumpang Whoosh yang Tertinggal, Berisi Uang Rp 50 Juta

Whats New
AdaKami Buka Kemungkinan Kerja Sama dengan Perbankan jadi 'Lender Institusional'

AdaKami Buka Kemungkinan Kerja Sama dengan Perbankan jadi "Lender Institusional"

Whats New
Investasi Apple di Indonesia Capai Rp 1,6 Triliun, Bahlil: Belum Ada Komunikasi ke Kami

Investasi Apple di Indonesia Capai Rp 1,6 Triliun, Bahlil: Belum Ada Komunikasi ke Kami

Whats New
Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Spend Smart
Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Spend Smart
Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Spend Smart
Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan 'Tax Holiday'

Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan "Tax Holiday"

Whats New
Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com