Menteri Perindustrian MS Hidayat menyatakan hingga saat ini pihaknya masih melakukan pembicaraan dengan instansi terkait, seperti Gaikindo dan PT Pertamina (Persero), terkait apa yang bisa dilakukan untuk membatasi konsumsi BBM bersubsidi oleh mobil murah.
"Aturan (pembatasannya) harus jadi, tapi tidak boleh dianggap diskriminatif. Jadi, saya harus berunding dengan produsen juga," kata dia ditemui usai sidang paripurna soal LCGC, di Jakarta, Selasa (19/11/2013).
"Tahun ini Insyaallah bisa keluar. Regulasi itu bukan anjuran. Untuk membuat sanksinya itu, masih diskusi dengan kementerian terkait karena sanksi bukan kami yang berikan," lanjut dia.
Sebelumnya, ditemui di Trade Expo Indonesia ke-28, di JIExpo Kemayoran, Jakarta, pada Rabu (16/10/2013), Hidayat mengatakan, masyarakat diminta untuk ikut mengawasi mobil-mobil murah itu, apakah menggunakan BBM bersubsidi atau tidak.
"Sanksi sosial saja bahwa dia merugikan masyarakat, untuk sementara itu dulu," jawab Hidayat, ketika ditanya sanksi apa yang patut diberikan untuk pengguna mobil murah yang mengisi tangki dengan BBM bersubsidi.
Bahkan Hidayat memiliki ide untuk memotret mobil-mobil murah yang mengisi premium di stasiun pengisian bahan bakar untuk umum (SPBU). Selain meminta masyarakat untuk melakukan pengawasan, ia juga mengaku akan menggandeng operator SPBU untuk mengawasi. "Nanti ada kerja sama dengan SPBU, kita juga membuat aturan," ujarnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.