Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Produksi Minyak Meleset dari Target APBN

Kompas.com - 23/11/2013, 14:43 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Target produksi (lifting) minyak masih jauh dari target pemerintah seperti yang tertuang dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2013, yaitu sebesar 840 ribu bph (barrel per hari). Juru Bicara Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) Elan Budiantoro menuturkan, mendekati kuartal keempat 2013, lifting minyak rata-rata per hari hanya sebesar 827-828 ribu bph.

"Memang kita belum bisa memenuhi permintaan APBN-P yang 840 ribu bph. Namun kalau kita lihat sejarahnya dari 2012, 2011, 2010, itu semua decline 3-5 persen," sebut Elan saat ditemui seusai diskusi bertajuk "Gilas Mafia Migas" di Jakarta, Sabtu (23/11/2013).

Kendati terus mengalami penurunan, ia menegaskan bahwa lifting minyak hingga kuartal ketiga tahun berjalan ini relatif stabil, meski belum mencapai target SKK Migas sendiri, yakni zero decline. Ia mengatakan, produksi minyak di akhir 2012 atau di awal 2013 sebesar 827 ribu bph.

Ia memprediksi bahwa target produksi minyak hingga akhir tahun ini juga di level 827 ribu bph. Terlebih lagi, target produksi minyak pada awal tahun 2014 mencapai 900 ribu bph. Ada sejumlah hambatan yang ditengarai membuat target produksi minyak turun drastis dibanding tahun lalu. Elan menyebut kasus pencurian minyak di salah satu pipa Pertamina sebesar 12 ribu bph yang terjadi beberapa bulan menjadi salah satu faktor penyebab.

"Kita juga sedang memperbaiki anjungan di PHE ONJW, kita naikkan 4 meter ke atas. Akibatnya, produksinya sempat terhenti 5 bulan. Ada pula aspek teknis lainnya," imbuhnya.

Di luar hambatan itu, Elan kembali menyebut lapangan minyak yang sudah uzur merupakan penyebab utama penurunan produksi minyak. Namun, kendati ada penurunan produksi minyak, ia optimistis penerimaan negara dari industri minyak bisa mencapai 31 miliar dollar AS.

"Itu sudah kita lihat dari outlook karena kita diuntungkan dengan harga yang sedikit meningkat di akhir tahun," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Whats New
Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Whats New
Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Whats New
Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Whats New
Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Whats New
Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Whats New
Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Whats New
IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

Whats New
Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Whats New
Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Whats New
Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Whats New
Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Rilis
Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Whats New
Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Whats New
IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com