Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank Raup Berkah dari Remitansi

Kompas.com - 26/11/2013, 19:32 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Tenaga kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di luar negeri ikut menyumbang berkah bagi perbankan. Bisnis pengiriman uang alias remitansi kian moncer.

Tengok saja, duit kiriman TKI dari negeri seberang ke Tanah Air makin meningkat dari tahun ke tahun (lihat tabel). Transaksi remitansi di beberapa bank malah menunjukkan kenaikan tajam.

Bank Rakyat Indonesia (BRI) misalnya, membukukan transaksi remitansi TKI hingga akhir Oktober 2013 sebanyak 2 juta transaksi. Jumlah tersebut melesat 55% ketimbang periode sama tahun 2012.

Sekretaris Perusahaan BRI, Muhammad Ali menuturkan, volume transaksi remitansi BRI mencapai Rp 7 triliun. Jumlah itu melesat 45 persen dari periode sama tahun 2012. "Remitansi terbanyak masih dari  Arab Saudi dan Malaysia," kata Ali.

Bank Muamalat Indonesia juga mencatat kenaikan volume dan nilai transaksi remitansi. Per Agustus 2013,  transaksi remitansi ke luar negeri mencapai 4.229 transaksi senilai Rp 9,035 miliar. Sementara, remitansi ke dalam negeri mencapai  3.527 transaksi senilai Rp 10,71 miliar.

Pada Oktober 2013,  transaksi remitansi ke luar negeri menjadi 5.584 transaksi senilai Rp 11,95 miliar. Sementara transaksi remitansi ke dalam negeri sebanyak  4.449 transaksi senilai  Rp 13,74 miliar.

Bank BNI juga mencatat kenaikan transaksi remitansi. Firman Wibowo, Kepala Divisi Internasional BNI, mengatakan volume transaksi remitansi per Oktober 2013 mencapai 70,4 miliar dollar AS. Jumlah tersebut naik 14,6 persen ketimbang periode sama tahun 2012 sebesar 61,4 miliar dollar AS.

Tren meningkat

Meitra N. Sari, Sekretaris Perusahaan Bank Muamalat, mengatakan tren remitansi hingga akhir tahun akan terus meningkat. "Dibandingkan tahun lalu, harapannya tumbuh 103 persen," kata Meitra.

Firman juga yakin, transaksi remitansi akan meningkat pesat di sisa akhir tahun ini. Natal dan Tahun Baru akan menjadi momen kenaikan remitansi. Tahun depan, Firman memperkirakan bisnis remitansi akan tumbuh di kisaran 18 persen-20 persen.

Salah satu upaya BNI untuk mendorong transaksi remitansi  dengan kerjasama Indonesian Diaspora Network di luar negeri. BNI juga berencana menambah relationship marketing menjadi 50 orang dari jumlah saat ini 32 orang.

Ali juga memperkirakan transaksi remitansi akan terus tumbuh. Tahun depan, BRI menargetkan transaksi dan volume remitansi meningkat 25 persen. Untuk mencapai target tersebut, BRI akan memperluas kerjasama dengan mitra di luar negeri.

Sementara itu, Bank Mandiri mematok target lebih tinggi. Riza Zulkifli, Senior Vice President Mass Banking Group Mandiri, menargetkan transaksi remitansi tumbuh 130 persen pada tahun depan.

"Sejauh ini rata-rata transaksi remitansi naik 125 persen dengan kenaikan volume 120 persen," kata Riza. (Issa Almawadi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Kontan
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Whats New
KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Earn Smart
Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Whats New
Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Whats New
Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Whats New
Honda Prospect Motor Buka Lowongan Kerja, Cek Posisi dan Syaratnya

Honda Prospect Motor Buka Lowongan Kerja, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Tahun Pertama Kepemimpinan Prabowo, Rasio Utang Pemerintah Ditarget Naik hingga 40 Persen

Tahun Pertama Kepemimpinan Prabowo, Rasio Utang Pemerintah Ditarget Naik hingga 40 Persen

Whats New
Revisi Aturan Impor Barang Bawaan dari Luar Negeri Bakal Selesai Pekan Ini

Revisi Aturan Impor Barang Bawaan dari Luar Negeri Bakal Selesai Pekan Ini

Whats New
Pacu Kontribusi Ekspor, Kemenperin Boyong 12 Industri Alsintan ke Maroko

Pacu Kontribusi Ekspor, Kemenperin Boyong 12 Industri Alsintan ke Maroko

Whats New
Uji Coba Bandara VVIP IKN Akan Dilakukan pada Juli 2024

Uji Coba Bandara VVIP IKN Akan Dilakukan pada Juli 2024

Whats New
Menteri Basuki Bakal Pindah ke IKN Juli 2024 dengan 2 Menteri Lain

Menteri Basuki Bakal Pindah ke IKN Juli 2024 dengan 2 Menteri Lain

Whats New
Harga Emas Dunia Stabil di Tengah Meredanya Konflik Timur Tengah

Harga Emas Dunia Stabil di Tengah Meredanya Konflik Timur Tengah

Whats New
Pemerintah Susun Rancangan Aturan Dana Abadi Pariwisata, untuk Apa?

Pemerintah Susun Rancangan Aturan Dana Abadi Pariwisata, untuk Apa?

Whats New
Soal Wajib Sertifikat Halal di Oktober, Kemenkop-UKM Minta Kemenag Permudah Layanan untuk UMKM

Soal Wajib Sertifikat Halal di Oktober, Kemenkop-UKM Minta Kemenag Permudah Layanan untuk UMKM

Whats New
Google Kembali Pecat Karyawan yang Protes Kerja Sama dengan Israel

Google Kembali Pecat Karyawan yang Protes Kerja Sama dengan Israel

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com