Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indosat Siapkan Satelit Palapa E

Kompas.com - 29/11/2013, 20:56 WIB
AW Subarkah

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
 Perusahaan telekomunikasi Indosat pada Jumat (29/11/2013) menyampaikan rencana peluncuran satelit baru Palapa E. Surat berisi laporan kerja sama peluncuran satelit pengganti itu diserahkan kepada Kemenkominfo sesuai tenggat waktu yang diberikan pemerintah.

Pihak operator telekomunikasi terbesar kedua di Indonesia itu berencana mengganti satelit Palapa C-2 yang sekarang mengorbit di slot 150,5 derajat Bujur Timur (BT) yang akan segera berakhir masa tugasnya.

Peluncuran Palapa E sebenarnya baru akan dilaksanakan pada tahun 2016 mendatang, namun kontrak peluncuran sudah harus diterima Kemenkominfo sebagai sebuah persyaratan.

"Kami  bergembira dan berterima kasih kepada berbagai pihak sehingga perjanjian kerja sama peluncuran Palapa E dengan Orbital Science dapat ditandatangani dalam tenggat waktu seperti yang dimintakan pemerintah," kata Alexander Rusli, President Director & CEO Indosat.

Rencana peluncuran (in Orbit Delivery Contract) dengan pihak Orbital Sciences sudah dilakukan pada Rabu (27/11/2013) lalu.

Satelit Palapa E yang akan dikendalikan dari Stasiun Bumi Jatiluhur, Jabar ini menggunakan platform Satelit GEOStar-2 dari Orbital Sciences Corporation dengan transponder C-Band standard dan extended serta transponder KU-Band (optional).

Satelit yang akan menjadi bagian dari jaringan backbone seluruh layanan Indosat, baik layanan seluler, telekomunikasi tetap maupun data tetap ini meng-cover wilayah Indonesia, ASEAN, dan regional Asia Pasifik.

Layanan satelit Indosat berupa Transponder Lease sebagai basic service untuk memenuhi kebutuhan konektifitas korporasi dan pemerintahan  (seperti untuk jaringan e-KTP, ISP, dan lain-lain melalui jaringan Vsat), serta DigiBouquet dan Telecast Service untuk memenuhi kebutuhan pelanggan akan layanan  broadcasting. 

Selain itu saat ini Isat juga mengendalikan satelit Palapa D yang mengorbit di slot 113 derajat BT yang digunakan untuk layanan siaran 55 channel TV dan 5 channel radio free-to-air (tidak berbayar) dari dalam maupun luar negeri termasuk di dalamnya sebagian besar TV-TV nasional dan dinikmati sekitar 15 juta pesawat penerima (TVRO) di wilayah Indonesia. Satelit ini juga menjadi andalan  sarana penyiaran bagi 3 operator TV berbayar nasional dengan jumlah total channel berbayar sebanyak 200 channel. 
 
Sedangkan layanan Telecast Service untuk melayani berbagai macam kebutuhan siaran acara-acara tertentu seperti siaran langsung Liga Super Indonesia, Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN dan PBB, SEA Games, dan lain-lain.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com