Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Mirza Adityaswara menyebutkan, beberapa hal yang menjadi pertimbangan adalah suku bunga kredit dan kredit bermasalah.
"Jadi kami pastikan menaikkan bunga tidak mungkin tanpa melihat bagaimana dampaknya terhadap NPL dan lain-lain. Pengambilan kebijakan tidak mungkin tidak tanpa pertimbangan," tuturnya, Selasa (3/12/2013).
Ia menegaskan, kebijakan jangka pendek yang harus diambil adalah menekan impor barang dan jasa. Adapun untuk program jangka panjang berupa kebijakan-kebijakan di sektor riil.
Oleh karena itu, ujar dia, memang harus ada respons terhadap segala situasi yang disebabkan defisit neraca transaksi berjalan. Ia mengatakan, saat ini, perkembangannya sudah mengarah pada yang diharapkan BI. Adapun neraca perdagangan, kata dia, sudah surplus meskipun kecil. Sementara itu inflasi, menurut dia, sudah dapat dikatakan baik.
"Kita punya problem fundamental berupa defisit neraca transaksi berjalan. Impor barang dan jasa Indonesia jauh lebih besar daripada ekspor barang dan jasanya," ucapnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.