“Karena kalau kita melihat hanya satu bulan positif kita menganggap itu hal baik kan, kita jadi terlena nanti bulan depan begitu negatif lagi. Mestinya kita lihat series, bulan apa impor paling besar, ekspor paling tinggi, di situ terjadi missmacth. Ketika terjadi missmatch cashflow, terjadi penguatan atau pelemahan rupiah,” kata sekretaris Komite Ekonomi Nasional ini, di Jakarta, Selasa (3/12/2013).
Sebagaimana diketahui, neraca perdagangan Indonesia pada Oktober 2013 mengalami surplus 42,4 juta dollar AS. Ekspor Oktober 2013 tercatat 15,72 miliar dollar AS, sementara impor hanya 15,67 miliar dollar AS.
Aviliani mengatakan, pemerintah jangan terlena dengan neraca perdagangan yang surplus tersebut. Pemerintah, sebut dia, juga memperhitungkan kenaikan permintaan. Ia memproyeksikan permintaan domestik akan terus naik, padahal pemintaan itu masih harus dipenuhi dari impor.
“Berarti defisitnya makin tinggi dong. Itu yang harus diperhatikan pemerintah, kita siap-siapnya di mana. Selama ini kita tidak pernah melakukan itu. Kita biarkan mekanisme pasar tanpa intervensi,” lanjut dia.
Sementara itu, ditanya berapa nilai permanen rupiah hingga penghujung 2013 ini, Aviliani memperkirakan rupiah ada di kisaran Rp 11.500 per dollar AS. Meski demikian, ada kekhawatiran kebutuhan dollar AS yang cukup tinggi Desember ini, akibat libur dan Natal.
Menurutnya, hal inilah yang perlu diantisipasi. Jangan sampai permintaan dollar AS tinggi, pelemahan rupiah semakin dalam di akhir tahun.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.