Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RFID Belum Berfungsi Batasi Konsumsi BBM Bersubsidi

Kompas.com - 05/12/2013, 13:14 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Vice President Fuel Retail PT Pertamina (Persero) Muhammad Iskandar menegaskan, radio frequency identification (RFID) sementara ini hanya memonitor konsumsi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.

Iskandar mengatakan, sampai hari ini pemerintah belum memprogramkan pengendalian atau pembatasan konsumsi BBM subsidi. Ia pun mengklarifikasi isu yang menyebutkan konsumsi BBM subsidi dibatasi dengan adanya RFID.

"Pemerintah belum memprogramkan pengendalian atau pembatasan. Baru yang keluar itu kan Permen ESDM No 1/2013 untuk pembatasan mobil dinas," kata dia ditemui dalam sosialisasi RFID di kantor Kementerian BUMN, di Jakarta, Kamis (5/12/2013).

Dalam sosialisasi tersebut, secara simbolis dilakukan pemasangan RFID pada mobil Menteri BUMN Dahlan Iskan. Iskandar mengatakan, pemasangan RFID ini baru tahap monitoring.

Sistem ini lebih bertujuan untuk meminimalisasi penyalahgunaan BBM bersubsidi. Ia menyebut, penyelewengan solar jauh lebih besar dibanding penyelewengan premium. Selama ini PT Pertamina kecolongan penyelundupan solar, lantaran tidak mempunya rekam data yang jelas terkait adanya penyalahgunaan solar.

"RFID ini untuk mengurangi penyimpangan. Kita kan enggak tahu penyalahgunaan berapa. Yang ditangkep sudah banyak. Dari yang ketangkep tangan ini saja yang bisa direcord," jelasnya.

Sementara itu ketika ditanyakan ulang, kapan sistem ini efisien dalam mengendalikan BBM subsidi, Iskandar mengaku belum bisa memastikan kapan pemerintah mengeluarkan regulasi. Ia pun mengatakan, bahkan hingga target pemasangan RFID usai, yakni pada Juni 2014, sistem ini baru berfungsi untuk merekam konsumsi BBM saja.

"Belum tahu (tahap pengendalian). Itu kan PP kalau pembatasan itu. Tapi pemerintah belum rencanakn itu," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Work Smart
Heboh Loker KAI Dianggap Sulit, Berapa Sih Potensi Gajinya?

Heboh Loker KAI Dianggap Sulit, Berapa Sih Potensi Gajinya?

Whats New
Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Work Smart
Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Whats New
Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Whats New
Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Whats New
OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

Whats New
Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Whats New
LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Whats New
Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Whats New
Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Earn Smart
Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Whats New
Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Whats New
Pendaftaran UM-PTKIN 2024 Sudah Dibuka, Ini Link, Jadwal, hingga Alurnya

Pendaftaran UM-PTKIN 2024 Sudah Dibuka, Ini Link, Jadwal, hingga Alurnya

Whats New
Rincian Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 23 April 2024

Rincian Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 23 April 2024

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com