Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jaga Rupiah, BI Rajin Pasok Dollar AS

Kompas.com - 06/12/2013, 09:22 WIB
Robertus Benny Dwi Koestanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Nilai tukar rupiah diproyeksikan masih dalam fase pelemahan secara terbatas di perdagangan Jumat (6/12/2013) ini.  Dipertahankannya status layak investasi Indonesia oleh lembaga pemeringkat Moody's diharapkan menahan pelemahan rupiah dalam jangka pendek. 

Seperti dikutip dari Bloomberg, rupiah sempat dibuka pada level Rp 12.013 per dollar AS. Namun hingga pukul 09.02 mata uang Garuda berada di posisi Rp 11.961 per dollar AS atau naik tipis 0,03 persen dibanding penutupan kemarin pada level 11.965.

Di pasar Asia kemarin, IHSG kembali terpuruk bersamaan dengan mayoritas bursa di kawasan. IHSG kemarin terpangkas 0,53 persen. Rupiah yang melemah di pembukaan memperburuk keadaan walaupun penguatan euro atas dollar AS setelah jeda makan siang memberi dorongan terhadap rupiah untuk kembali menguat.

Menurut riset Samuel Sekuritas, kurs rupiah NDF satu bulan sudah beberapa hari ini berada di atas kurs JISDOR Bank Indonesia. Hal ini menunjukkan adanya tekanan jual yang melebihi toleransi BI.

"Terdengar dari pasar valas bahwa BI sudah lebih rajin untuk memasok tambahan likuiditas dollar walaupun dibarengi dengan intervensi verbal," sebutnya.

Pagi ini kurs NDF satu bulan dibuka menguat bersamaan dengan Nikkei 225 beserta KOSPI yang juga naik tipis. Pelemahan sepertinya masih akan hinggap di aset berdenominasi rupiah hari ini walaupun tekanannya akan jauh berkurang. Moody's mempertahankan peringkat utang Indonesia di Investment Grade dengan outlook stabil sembari menyatakan bahwa pelemahan nilai tukar rupiah bukanlah alasan untuk melakukan pemangkasan peringkat.

Moody's menegaskan bahwa saat ini tingkat pertumbuhan ekonomi dan rasio utang luar negeri terhadap PDB Indonesia masih cukup stabil sehingga belum ada alasan untuk memangkas peringkat ataupun mengubah outlook. Kuatnya sektor perbankan juga menjadi alasan mengapa Indonesia masih pantas menyandang status Investment Grade.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Earn Smart
Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Whats New
OJK Terbitkan Aturan 'Short Selling', Simak 8 Pokok Pengaturannya

OJK Terbitkan Aturan "Short Selling", Simak 8 Pokok Pengaturannya

Whats New
2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

Earn Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

Spend Smart
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Whats New
Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Whats New
Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Whats New
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Whats New
Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintah Anda

Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang "Toxic" ke Dalam Pemerintah Anda

Whats New
Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke 'Jastiper'

Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke "Jastiper"

Whats New
Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Rilis
Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Whats New
Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Whats New
Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi 'Trading'

Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi "Trading"

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com