Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hadapi Pemilu 2014, BNI Minta Masukan Pakar Politik

Kompas.com - 11/12/2013, 17:32 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Guna menghadapi Pemilu 2014 dan mempersiapkan rencana bisnis di tahun depan, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) meminta masukan dari berbagai pihak, termasuk pakar politik.

"Kita minta masukan dari pakar ekonomi. Kita minta masukan dari pemain di pasar. Kita pun minta masukan dari pakar politik karena tahun depan kan tahun politik (Pemilu)," kata Direktur Utama BNI Gatot M Suwondo di kantor pusat batu BNI Syariah, Rabu (11/12/2013).

Gatot mengungkapkan langkah itu dilakukan guna mengetahui situasi politik di tahun mendatang. Ia mengaku pihaknya tak hanya melihat dari sisi ekonomi, namun juga melihat bagaimana situasi 5 tahun ke depan.

"Dari hasil apa yang kita dengar terus kita kaji, kita melihat tahun 2014 kita tetap akan moderat. Selama ini kita moderat, tapi moderatnya mengarah ke konservatif karena kondisi kita tidak tahu siapa yang akan terpilih," ujar Gatot.

Pada tahun 2015 mendatang, kata Gatot, kondisi diharapkan telah kembali stabil sehingga gerak pertumbuhan perseroan akan kembali ke moderat mengarah ke agresif. Kondisi ini akan dipertahankan pada tahun 2016 hingga ke 2017. Adapun tahun 2018 pihaknya melihat kemungkinan akan kembali turun.

"Jadi kalau kita bilang moderat ke arah konservatif. Kalau BI bilang pertumbuhan 15 sampai 17 persen, kita kemungkinan akan tumbuh di 17 persen," jelas dia.

Asumsi tersebut, kata Gatot, didasarkan pada pertimbangan adanya keyakinan bahwa pembangunan harus terus berjalan. "Posisi BNI di pasar adalah kita memposisikan untuk membantu pertumbuhan industri dalam negeri," jelas Gatot.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Whats New
Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Whats New
Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Whats New
Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,11 Persen pada Kuartal I-2024

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,11 Persen pada Kuartal I-2024

Whats New
Hari Terakhir, Ini Cara Daftar Prakerja Gelombang 67

Hari Terakhir, Ini Cara Daftar Prakerja Gelombang 67

Whats New
Indofarma Hadapi Masalah Keuangan, Erick Thohir: Kalau Ada Penyelewengan, Kami Bawa ke Kejagung

Indofarma Hadapi Masalah Keuangan, Erick Thohir: Kalau Ada Penyelewengan, Kami Bawa ke Kejagung

Whats New
5 Tips Mengerjakan Psikotes Gambar Orang

5 Tips Mengerjakan Psikotes Gambar Orang

Work Smart
Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Whats New
IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com