Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perusahaan Investasi Emas Asal Hongkong Incar Pasar Indonesia

Kompas.com - 14/12/2013, 14:41 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com —
Di pengujung tahun ini, perusahaan investasi logam mulia dan emas yang berbasis di Hongkong, Pegasus Bullion Hongkong, memulai penetrasi ke pasar Indonesia. Manajer Operasi Pegasus Bullion Hongkong Max Tan menuturkan, perusahaan ini bermaksud mengedukasi pasar Indonesia tentang investasi emas yang aman dan menguntungkan.

"Kami sudah mempersiapkan sejak akhir tahun lalu. Kami melihat potensi pasar Indonesia sangat besar," kata dia di Jakarta, Sabtu (14/12/2013).

Kendati sudah diurus sejak akhir tahun lalu, hingga saat ini perizinannya belum sepenuhnya rampung. Max mengatakan, saat ini pihaknya sudah memiliki kantor perwakilan yang bertempat di Plasa UOB.

Max mengatakan, perusahaan ingin menangkap pertumbuhan kelas menengah di Indonesia. Hal yang sama juga telah dilakukan di China.

"Kami menargetkan tahun depan bisa menjual 2.000 kilogram emas dalam setahun. Sehingga, buyer Indonesia tidak perlu pergi ke Singapura untuk memborong emas," jelasnya.

Harga jual emas fisik diklaim lebih murah dibanding penjual lain. Hal itu lantaran ongkos produksi emas di Hongkong tidak dikenai pajak. Ia pun berharap emas batangan yang dijual di Indonesia tak kena pajak penjualan, seperti Antam dan Pegadaian yang dikenai pajak penjualan sebesar 7 persen.

Max menambahkan, keuntungan perusahaan diperoleh dari fluktuasi harga pasar. Sayangnya, Max enggan menyebutkan berapa harga emas yang rencananya mulai diperdagangkan 24 Januari 2014 itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com