Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Tandan Sawit di Jambi Naik Tipis

Kompas.com - 16/12/2013, 04:35 WIB
Palupi Annisa Auliani

Penulis

Sumber ANT
JAMBI, KOMPAS.com - Harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit di Kabupaten Batanghari, Jambi, merangkak naik. Petani sawit menyambut kenaikan tipis TBS tersebut, dari Rp 1.460 per kilogram menjadi Rp 1.500 per kilogram.

"Sekalipun kenaikannya tidak besar, namun sangat menolong petani," kata Ketua Koperasi Sungai Pelumpung, Kelurahan Kembang Paseban Kecamatan Mersam, Batanghari, Sirojudin, Minggu (15/12/2013). Bila sampai pabrik, harga TBS bisa lebih tinggi lagi, yaitu antara Rp 1.700 sampai Rp 1.900 per kilogram.

Seorang petani kelapa sawit, Kutek mengatakan, kenaikan harga TBS ini membuat para petani sawit bersemangat mengelola dan merawat kebun. Apalagi untuk petani yang memiliki kebun sawit sendiri. "Sebagian kebun kelapa sawit di Kabupaten Batanghari merupakan kerja sama petani dengan perusahaan tetapi aja juga yang milik petani," kata Sirojudin.

Pedagang pupuk pun ikut senang dengan kenaikan harga TBS ini. Ilhamuddin, pedagang pupuk, mengatakan kenaikan harga TBS juga akan mendongkrak permintaan pupuk bersubsidi seperti phonska, urea, dan SP36.

Sementara itu, Kepala Bidang Perdagaangan Dinas Prindustrian Perdagangan Koperasi (Disprindagkop) Batanghari, Suparno mengatakan harga TBS cukup stabil sepanjang pekan kemarin. Kenaikan harga, sebut dia, baru terjadi dua hari belakangan dan itu pun tak besar.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber ANT
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com