Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Makin Melemah, Ini Penjelasan BI

Kompas.com - 20/12/2013, 17:17 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus DW Martowardojo mengatakan, pelemahan mata uang rupiah saat ini hanya bersifat sementara. Pada kurs tengah BI hari ini, rupiah diperdagangkan Rp 12.245 per dollar AS, sementara kemarin Rp 12.191.

"Kalau melemah itu sifatnya sementara karena akhir tahun ini permintaan dollar AS cukup tinggi oleh korporasi-korporasi yang akan membayar deviden, pinjaman, repatriasi keuntungan, cukup tinggi dibandingkan supply-nya," kata Agus di Kompleks Gedung BI, Jumat (20/12/2013).

Agus memprediksi, setelah melewati akhir tahun, kondisi rupiah akan kembali sehat. Meskipun demikian, lanjutnya, kondisi ini harus dapat diperbaiki, dimulai dengan perbaikan neraca perdagangan dan defisit neraca transaksi berjalan.

Meskipun pelemahan rupiah dinilai sebagai yang terdalam di regional, Agus mengatakan bahwa itu adalah cerminan ekonomi Indonesia. Memang, kata dia, ekspor Indonesia lebih besar dibandingkan impor sehingga harus ada tindakan.

"Tentu BI akan berpartisipasi supaya kita bisa memperbaiki perdagangan dan transaksi berjalan kita. Bukan hanya komoditas-komoditas yang kita defisit, BBM dan energi defisit atau pangan defisi, melainkan juga dari sisi ekspor dan kebutuhan valas dibandingkan supply valas defisit. Jadi, ini tantangan nasional kita," ujarnya.

BI, ungkap Agus, tentu saja akan menanggapi dalam beberapa langkah, seperti bauran kebijakan, menjaga nilai tukar agar menggambarkan nilai fundamental ekonomi, dan kebijakan makroprudensial.

"Kita juga melakukan kerja sama dengan bank sentral di regional, dan kita juga melakukan kegiatan pengendalian likuiditas rupiah dan valas," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

Spend Smart
Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Whats New
Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Whats New
Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com