Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Membangun Indonesia, Perlukah Diaspora Pulang ke Tanah Air?

Kompas.com - 25/12/2013, 13:48 WIB
Kontributor Singapura, Ericssen

Penulis


SINGAPURA, KOMPAS.com —
Hingga tahun 2010, terdapat sekitar 180.000 orang Indonesia yang tinggal di Singapura dan banyak yang sudah cukup lama menetap. Sebut saja para pelajar peraih beasiswa. Setidaknya, butuh 4 tahun bagi mereka untuk menuntaskan pendidikannya, belum terhitung ditambah ikatan kerja yang minimal harus dipenuhi selama 3 tahun.

Lantas pertanyaannya, apakah mereka masih ingat akan tanah airnya, Indonesia? Apakah justru mereka terbuai dengan kenyamanan di Negeri Singa dan menjadi apatis dengan Sang Ibu Pertiwi?

Pertanyaan ini dilontarkan Mariana Widjaja dan Budi Yanto, moderator acara Global Indonesian Voices (GIV), Young Leaders’ Night, di Singapura, Minggu (22/12/2013) malam lalu. Dengan tema "Membangun Tanah Air dari Dalam dan Luar Negeri", GIV, yang merupakan platform media komunitas online berbasis di Singapura untuk Diaspora Indonesia di seluruh dunia menggelar diskusi panel membahas apakah harus kembali ke Indonesia untuk membangun negeri ini.

Gloria Arlini, Co-founder Nusantara Development Initiatives yang berbasis di Singapura, menilai diaspora tidak perlu pulang ke Tanah Air selama bisa berkontribusi untuk Indonesia. "Sudah banyak inisiatif dari Diaspora Indonesia di Singapura untuk memberdayakan masyarakat kita, yang paling penting adalah ketulusan hati dan semangat pengorbanan," sebutnya.

Sementara Michael Victor Sianipar, staf khusus Wagub Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, berpendapat bahwa pertanyaan yang lebih tepat untuk ditanyakan bukan harus kembali atau tidak, melainkan bagaimanakah kita membangun, baik dari dalam maupun luar.

Mengangkat pengalamannya, Michael memutuskan untuk menunda studi hukumnya di universitas bergengsi di Amerika Serikat karena dia percaya dapat membawa perubahan dengan membantu Basuki.

"Saya sedang berada di kereta perubahan bersama Jokowi-Ahok dan kebetulan saya sedang di Tanah Air, jadi saya membangun dari dalam, rekan-rekan yang lain di luar negeri dan dapat juga berinisiatif," ucapnya.

Keputusan untuk pulang atau tidak ke Tanah Air selalu menjadi isu klasik bagi Diaspora Indonesia, bukan hanya di Singapura, melainkan di berbagai belahan dunia. Mantan Presiden BJ Habibie pernah berkata, "Bagaimana orang pintar mau pulang ke Indonesia kalau tidak ada lapangan pekerjaan di sana."

Mungkin kisah Gloria dan Michael bisa menjadi bahan pemikiran bagi diaspora yang tersebar di seluruh dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Whats New
Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Whats New
Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Whats New
Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Whats New
IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

Whats New
Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Whats New
Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Whats New
Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Whats New
Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Rilis
Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Whats New
Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Whats New
IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

Whats New
Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Whats New
Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Whats New
Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com