Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PT DI Targetkan Jual 200 Pesawat N-219

Kompas.com - 26/12/2013, 08:35 WIB

BANDUNG, KOMPAS.com -
PT Dirgantara Indonesia (Persero) menargetkan menjual 200 pesawat angkut komersial N-219 selama 6 tahun mulai tahun 2016. Sasaran utama penjualan pesawat itu adalah sejumlah maskapai penerbangan asal Indonesia dan beberapa negara Asia Tenggara yang lain.

”Tahun 2016, kami menargetkan mulai memproduksi pesawat N-219. Target penjualan kami adalah 200 unit selama enam tahun,” kata Kepala Komunikasi PT Dirgantara Indonesia (Persero) Sonny Saleh Ibrahim, Selasa (24/12/2013), di Bandung.

Pesawat N-219 merupakan pesawat angkut komersial berkapasitas 19 penumpang. Pesawat itu memiliki jarak jelajah sekitar 1.000 kilometer dengan kecepatan 150 knot dan mampu beroperasi di landasan pendek sehingga cocok melayani rute perintis seperti di kawasan timur Indonesia.

PT Dirgantara Indonesia (DI) mengembangkan pesawat N-219 sejak beberapa tahun lalu. Menurut Sonny, pada akhir 2014, prototipe pesawat N-219 ditargetkan selesai. Tahun 2015, sertifikasi atas pesawat itu diharapkan rampung. ”Dengan begitu, tahun 2016 kami sudah bisa mulai menjual ke customer,” ujarnya.

Tahun 2016, PT DI ditargetkan mampu memproduksi 8 pesawat N-219 per tahun. Tahun 2017, jumlah pesawat N-219 yang bisa diproduksi mencapai 16 unit.

Sonny menambahkan, berdasarkan analisis PT DI, kebutuhan pesawat angkut berukuran kecil di dunia sekitar 800 unit. Dari jumlah itu, PT DI menargetkan bisa menjual 200 pesawat N-219. Sasaran utama penjualan pesawat itu adalah beberapa maskapai penerbangan dalam negeri dan beberapa negara Asia Tenggara yang lain.

”Sejauh ini kami sudah melakukan roadshow ke enam negara di Asia Tenggara, yakni Malaysia, Thailand, Filipina, Myanmar, Brunei, dan Vietnam,” kata Sonny.

Menurut rencana, pesawat N-219 bakal dijual 4 juta dollar AS sampai 4,5 juta dollar AS. Sonny menuturkan, N-219 memiliki sejumlah saingan, misalnya pesawat Twin Otter produksi Kanada dan Cesna Caravan buatan Amerika Serikat.

Secara terpisah, Direktur Utama PT DI Budi Santoso mengatakan, PT DI mulai bangkit. Hal itu terwujud antara lain karena kuatnya dukungan pemerintah dalam investasi dan pesanan pesawat. ”Target kami adalah menjadi perusahaan yang mampu berkiprah di pasar regional,” katanya. (HRS/ZAK)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com