Terkait dengan hal itu, terdapat delapan negara yang 30 persen penduduknya paling menderita dan kepuasan hidup mereka berada pada poin 4 atau di bawah 4 dari skala 1 sampai 10. Berikut adalah lima dari delapan negara tersebut.
1. Iran
Persentase rakyat Iran yang merasa tak bahagia mencapai 31 persen. Kesulitan hidup terjadi akibat sanksi ekonomi yang dijatuhkan pada Iran dalam beberapa tahun terakhir membuat masalah semakin buruk bagi negara itu.
Sementara itu, tingkat pengangguran mencapai 12,2 persen di 2012, termasuk tertinggi di dunia. Produk domestik bruto tumbuh mencapai 1,9 persen pada 2012 dan diproyeksikan mencapai 1,5 persen tahun depan, juga terburuk di dunia.
2. Makedonia
Dari seluruh penduduk negara yang berada di Semenanjung Balkan ini, 31 persen di antaranya menyatakan tak bahagia dengan kehidupan mereka di tahun 2012. Sejak berdiri di tahun 1991, Republik Makedonia bertahan dengan konflik antara komunitas mayoritas Kristen Ortodoks dan minoritas Muslim Albania.
Di tahun 2011, lebih dari 30 persen populasi Makedonia hidup dalam kemiskinan, dan porsi tersebut adalah salah satu yang tertinggi di dunia. Makedonia mencatat tingkat pengangguran tertinggi berdasarkan data IMF, yakni 31,3 persen di 2012. Negara ini juga punya masalah dengan korupsi.
3. Madagaskar
Madagaskar adalah salah satu ekonomi termiskin di dunia. Pada tahun 2012, lebih dari 75 persen rakyat Madagaskar hidup di bawah garis kemiskinan.
Presiden Madagaskar Andry Rajoelina melakukan kudeta untuk merebut kekuasaan 4 tahun lalu. Hal ini mengakibatkan penurunan tajam bantuan luar negeri, yang menyumbang 40 persen dari anggaran negara.
4. Haiti
Haiti adalah korban langganan bencana alam, termasuk badai, banjir, dan gempa bumi, termasuk bencana tahun 2010 yang meluluhlantakkan negara kecil itu. Tahun itu, PDB negara itu anjlok sekitar 5,4 persen, penurunan terbesar dari negara-negara yang disurvei oleh Gallup.
Bantuan internasional bagi Haiti berkurang. Karenanya, ribuan warga Haiti pada November lalu turun ke jalan menuntut Presiden Michel Martelly mundur dari jabatannya.
5. Kamboja
Dibanding perang berkepanjangan dalam sejarah Kamboja, pada dekade terakhir kondisi lebih stabil. Pada awal dekade ini, Kamboja berkembang berkat industri garmen dan negara itu juga bergabung dengan WTO pada tahun 2004.
Meskipun demikian, rakyat Kamboja masih menderita. Setidaknya 4 juta rakyat Kamboja hidup dengan penghasilan kurang dari 1,25 dollar AS per hari. 37 persen anak-anak Kamboja menderita malnutrisi.
PDB Kamboja membaik antara tahun 2009 dan 2012, namun negara itu masih menjadi salah satu negara termiskin. 10 persen anak-anak di Kamboja merupakan pekerja anak, dengan estimasi 240.000 anak bekerja di kondisi yang membahayakan, menurut laporan pemerintah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.