Nota protes tersebut sekiranya akan disampaikan usai libur tahun baru 2014. Namun Tri menuturkan, ia berharap BUMN cepat memberikan respon setelah ada pemberitaan oleh media. "Secepatnya akan kita tunggu respon, nanti ada counter dari BUMN seperti apa," ujarnya, Selasa (31/12/2013).
Tri menilai, jika Pertagas mencaplok PGN maka yang terjadi bukanlah harga gas yang lebih murah. Namun, bisnis menjadi tak berjalan, lantaran bidang gas dinilai bukan keahlian Pertagas. "Kalau BUMN itu sudah beralih dari fungsi pokoknya, biasanya goyang dia," pungkas Tri.
Sebagaimana diketahui, akibat kebijakan open access ada suatu rencana merger yang akan dilakukan oleh PT Pertagas, yakni mengakuisisi PGN. Menurut Tri, ini justru menjadi tandatanya besar, lantaran Pertagas dinilai tak memiliki sistem pengolahan manajemen dan transparansi yang lebih baik dibanding PGN.
PGN, kata dia, telah terbukti go public dengan kepemilikan saham sebesar 55 persen pemerintah dan 45 persen publik. Sepanjang 2013, PGN telah menyumbangkan dividen sebesar Rp 4,9 triliun, dengan aset 3,77 miliar dollar AS. Di sisi lain, Pertagas pada periode sama menyumbang dividen sebesar Rp 7,7 triliun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.