Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Bulan Merpati Tak Dapat Investor, Dahlan Angkat Tangan

Kompas.com - 02/01/2014, 15:15 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengaku tak bisa berbuat apa-apa lagi, jika dalam tiga bulan ke depan PT Merpati Nusantara Airlines tak mendapat investor atau mitra untuk membentuk anak usaha baru lewat skema kerja sama operasi (KSO).

"Terserah direksinya, apa mau jalan, apa mau tutup. Terserah warga Merpati. Terserah direksi, terserah karyawan," kata Dahlan ditemui usai rapat pimpinan BUMN, di Jakarta, Kamis (2/1/2014).

Dahlan berkali-kali menegaskan tidak ingin maskapai pelat merah tersebut tutup. Sebagaimana diketahui, tak sedikit yang menyarankan agar Merpati dibiarkan mati, dengan tidak menyetujui restrukturisasi.

Namun, Dahlan mengaku sudah menempuh berbagai upaya penyelamatan, termasuk menyarankan agar Merpati melepas sementara anak usahanya ke PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA). Ia juga meminta, dalam 3 bulan ke depan Merpati sudah harus mendapat mitra untuk mendirikan anak usaha baru.

"Jalan ini sangat sulit, ini (bikin anak usaha baru) sangat canggih sekali. Tidak ada jalan lain. Sebelumnya, sudah banyak yang menyarankan tutup, tapi kita tidak rela. (Makanya) kita carikan jalan keluar," jelasnya.

Dahlan mengatakan, rencananya, anak usaha yang didirikan dengan skema KSO itu juga akan bergerak di bidang penerbangan (aviasi). Namun, itu juga tergantung kebijakan direksi dan manajemen.

Anak usaha yang baru ini diharapkan bisa membantu membayar utang-utang Merpati, nantinya.
"Seluruh karyawan Merpati kerja di anak usaha itu. Seluruh staf kerja di situ. Karena yang bisa cari uang (anak usaha) itu, Merpati sendiri tidak bisa cari uang," ungkap Dahlan.

Di sisi lain, dalam tiga bulan ke depan, Dahlan juga menyerahkan kepada PT Pertamina (Persero), apakah akan tetap memasok avtur ke Merpati, atau menyetop.

"Saya serahkan sepenuhnya pada Pertamina. Pertamina harus membela perusahaannya," pungkasnya.

Sebagaimana diketahui, Merpati saat ini dalam kondisi terlilit hutang, tak kurang dari Rp 6,7 triliun. Sebagian besar, kepada BUMN, termasuk utang avtur kepada PT Pertamina (Persero). Akibat kemungkinan pailit itu, pemerintah berupaya menyelamatkan Merpati dengan berbagai langkah, termasuk restrukturisasi utang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Whats New
Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Whats New
Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Whats New
Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com