Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konsumen Kelas Menengah Beralih ke Elpiji 3 Kg

Kompas.com - 03/01/2014, 11:21 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Naiknya harga gas Elpiji ukuran 12 kilogram (Kg) benar-benar memukul para konsumen khususnya rumah tangga.

Tak mau rugi besar dengan kenaikan itu, mereka memilih beralih menjadi konsumen Elpiji 3 Kg yang harganya jauh lebih murah. Bahkan terjadi pada konsumen dengan perekonomian menengah.

Peralihan penggunaan Elpiji 12 Kg ke tabung 3 Kg sangat dirasakan di sejumlah penjual gas Elpiji di seputar Jakarta Selatan.

Di Tanjung Barat misalnya, sejumlah penjual Elpiji mengatakan hampir 90 persen konsumen mereka langsung menggunakan tabung 3 Kg.

"Selain jauh lebih murah, stoknya banyak sekali. Itu yang rumahnya besar-besar dan bermobil aja semua pindah ke 3 Kg," kata Yayat, pedagang di Tanjung Barat sambil menunjuk rumah-rumah bertingkat di sekitarnya.

Dia memberikan perbandingan kenapa banyak konsumen beralih ke Elpiji 3 Kg. Harga Elpiji 12 kg saat ini antara Rp 130.000 -Rp 140.000, sedangkan Elpiji 3 Kg hanya Rp 17.000.

"Bila dihitung-hitung, kalau sebulan kita gunakan satu Elpiji 12 Kg atau empat tabung 3 Kg, maka jatuhnya jauh sekali. Kalau yang gunakan Elpiji 12 Kg akan kena Rp 140 ribuan, sedangkan kalau gunakan Elpiji 3 Kg sebanyak empat kali hanya keluar uang Rp 68.000," katanya.

Kejadian sama juga terjadi di Lenteng Agung, peralihan penggunaan Elpiji terjadi di sana.

Seorang penjual elpiji yang tidak mau menyebutkan namanya mengatakan fenomena tersebut terjadi di daerahnya menjual elpiji.

"Orang-orang kaya juga pada pindah ke Elpiji 3 Kg. Biasanya mereka punya dua tabung, jadi kalau yang satu habis ya pakai satunya," ujarnya.

Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) mensinyalir akan ada migrasi pembelian dari Elpiji 12 kg ke Elpiji 3 kg. Hal ini buntut dari kenaikan Elpiji 12 kg yang kini menjadi Rp 117.708 per tabung.

Edi Purnomohadi, Ketua Umum Hiswana Migas bilang, pihaknya tidak bisa menambah pasokan elpiji 3 kg jika nantinya permintaan Elpiji 3 kg membludak.

"Elpiji 3 kg itu sebetulnya disubsidi oleh pemerintah, jadi diawasi ketat. Migrasi itu adalah konsekuensi kenaikan 12 kg, " kata dia.

Sementara itu, menurut Ketua Hiswanna Jawa Timur, Hari Kristanto, saat ini belum terlihat permintaan yang besar untuk Elpiji 3 kg untuk rumah tangga. Sedangkan, IKM justru banyak yang beralih ke Elpiji kemasan 50 kg karena dianggap lebih hemat dengan jangka waktu habisnya lebih lama.

"Kalau permintaan 3 kg melonjak, kita tidak bisa berbuat apa-apa. Karena kuotanya sudah ditentukan pemerintah. Ini repot juga, karena 12 kg naik, margin belum tentu bisa margin naik seperti dulu, " kata Hari. (Hendra Gunawan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com