Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembukaan Bandara Halim untuk Penerbangan Komersial Molor

Kompas.com - 03/01/2014, 13:35 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Pembukaan Bandara Halim Perdanakusuma sebagai bandara untuk penerbangan komersial berjadwal yang rencananya dimulai pada 10 Januari 2014 kemungkinan tertunda.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Herry Bakti menuturkan, operasional Bandara Halim Perdanakusuma masih harus menunggu kesiapan dari airlines (maskapai) serta stakeholder.

"Karena yang namanya operasi itu kan berkaitan dengan kesiapan maskapai, karena harus memindahkan sebagian operasinya, juga pendukungnya seperti ground handling, maupun pesawat lainnya. Jadi itu kami lihat dulu posisi terakhir," ujar Herry ditemui di kantor Kemenhub, Jakarta, Jumat (3/1/2014).

Herry mengatakan pihaknya tidak terlalu mempersoalkan tenggat waktu dimulainya Bandara Halim Perdanakusuma untuk melayani penerbangan komersial. Menurutnya, kesiapan dari airlines dan pendukungnya sangat penting, karena hal itu terkait aspek pelayanan dan keselamatan.

"Jangan asal mulai tapi pelayanan amburadul. Pastikan kesiapan baru mulai," sambung Herry.

Sejauh ini, kata Herry, sudah ada 3 maskapai yang akan mengalihkan sejumlah rute penerbangan ke Halim Perdanakusuma. Mereka adalah Garuda Indonesia, AirAsia, dan Citilink.

Ditemui dalam kesempatan sama, Menteri Perhubungan, E.E Mangindaan menuturkan, meskipun tidak terlalu banyak maskapai yang hijrah ke Halim Perdanakusuma, setidaknya itu bisa mengurangi sedikit overload di Cengkareng, di Bandara Soekarno Hatta. Ia mengatakan, setidaknya akan ada 82 penerbangan per hari di Bandara Halim Perdanakusuma.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com