Agusyanto Hermawan (47) salah satunya, pemilik pangkalan gas UD Dini Mandiri, Ciawi, Bogor, mengaku masih ada sedikit migrasi dari pemakai gas 12 kg ke 3 kg.
"Sementara ini yang jadi masalah 3 kg selalu kosong. Kita enggak enak sama warga kanan-kiri karena mereka harus bolak-balik ke sini," kata Agus, Rabu (8/1/2014).
Langkanya pasokan gas elpiji 3 kg terjadi paling parah saat harga gas 12 kg menembus Rp 130.000 selama 1-6 Januari 2014. Saat itu kata dia, 560 tabung gas 3 kg ludes hanya dalam hitungan jam.
"Biasanya itu pasokan kita dalam sehari. Tapi kemarin habisnya itungan jam lah," kata mantan karyawan PLN ini.
Akibatnya, ia terpaksa harus putar otak menjelaskan kepada konsumen 3 kg atas kondisi itu. Agus mengaku kepada konsumen bahwa pengiriman gas elpiji subsidi 3 kg terlambat.
"Ya kita alasan aja lah ke konsumen. Agak telat pengirimannya. Kami nunggu kiriman dari agen," ujarnya.
General Manager Marketing Operation PT Pertamina (Persero) Region III, Affandi mengungkapkan mulai hari ini stok elpiji 3 kg ditambah 25 persen, menjadi sebanyak 6,25 juta kg. Biasanya, stok elpiji 3 kg untuk regional III, sebanyak 5 juta kg.
"Hari ini kami meyakinkan kepada konsumen elpiji tersedia," kata Afandi. Selain itu, ia meyakinkan bahwa konsumen yang tadinya migrasi ke pemakaian elpiji 3 kg, kini sudah kembali menggunakan elpiji 12 kg.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.