Pada tahun 2013 pertumbuhan ekonomi diperkirakan melambat, namun BI menargetkan pertumbuhan ekonomi akan lebih baik di tahun 2014.
"Perekonomian Indonesia tahun 2013 diprakirakan tumbuh sebesar 5,7 persen, melambat bila dibandingkan dengan pertumbuhan tahun 2012 sebesar 6,2 persen," kata Gubernur BI Agus DW Martowardojo di Gedung BI, Kamis (9/1/2014).
Agus menyatakan, penurunan pertumbuhan ekonomi 2013 tercatat pada terbatasnya pertumbuhan ekspor riil akibat perlambatan ekonomi global. Dari sisi permintaan domestik, pertumbuhan investasi, khususnya investasi non bangunan pun melambat. Adapun konsumsi rumah tangga menjadi penggerak utama pertumbuhan.
"Bank Indonesia menilai tren perlambatan ekonomi sejalan dengan arah kebijakan stabilisasi pemerintah dan Bank Indonesia dalam membawa ekonomi ke arah yang lebih sehat dan seimbang," ujar Agus.
Lebih lanjut Agus menjelaskan, secara keseluruhan kebijakan stabilisasi yang terukur dapat diimbangi dengan pertumbuhan ekonomi tahun 2013 yang masih cukup tinggi bila dibandingkan dengan negara-negara lain.
"Pada tahun 2014, pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan lebih baik, mendekati batas bawah kisaran 5,8 hingga 6,2 persen, sejalan perbaikan ekonomi global di tengah berlanjutnya proses konsolidasi ekonomi domestik mengarah ke kondisi yang lebih seimbang," jelas dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.