"Insya Allah tetap jadi sesuai rencana, mogok dua hari. Mogok kerja akan dilakukan beberapa cabang Pelabuhan yang di kelola Pelindo II al. Pelabuhan Tanjung Priok, Banten, Cirebon, Sunda Kelapa, Palembang, Teluk Bayur, Jambi," kata Ketua Serikat Pekerja PT Pelabuhan Indonesia II Kirnoto dalam keterangan tertulisnya.
Ia menuturkan, aksi mogok kerja lanjutan tersebut dilakukan karena hingga saat ini belum ada penyelesaian atas tuntutan pegawai Pelindo II sebagaimana Surat DPP SPPI II Nomor 106/VII/SPPI.II/13 tanggal 18 Juli 2013 tentang Laporan Penyimpangan dan Tuntutan Pekerja.
Kala itu, puluhan pegawai Pelindo dari level direksi hingga manajer meletakkan jabatan untuk memprotes arogansi Dirut RJ Lino. Sayangnya, aksi protes itu disikapi manajemen dengan pemecatan sepihak.
Menurutnya, langkah mogok ini dengan sangat terpaksa dilakukan untuk mendesak pemerintah dalam hal ini Menteri BUMN Dahlan Iskan agar memperhatikan tuntutan pekerja pelabuhan.
“Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat dan penggunaan jasa pelabuhan karena harus menerima dampak kerugian akibat aksi mogok yang dilakukan sekitar 2.000-an pegawai ini. Tetapi, yakinlah bahwa misi perjuangan kami menyelamatkan PT Pelindo II sebagai aset strategis yang dimiliki oleh negara akan memiliki nilai lebih bagi kepentingan masyarakat dan bangsa,” ujarnya.
Mantan Sekretaris Perusahaan PT Pelindo II Yan Budi Santoso, yang juga masuk dalam daftar pemecatan pegawai, mengaku sangat menyayangkan langkah Dirut yang hingga saat ini tidak mampu menempuh solusi komunikasi yang baik dalam menyelesaikan kekisruhan yang terjadi.
"Beliau malah mengambil langkah otoriter, memecat pegawai yang mengundurkan diri. Sejak awal, beliau telah gagal membentuk komunikasi yang baik dengan pegawai. Dalam perusahaan, jika terjadi masalah atau kekurangan dari kinerja pegawai, tentu itu dapat dikritisi dengan cara-cara santun, ada dialog. Bukan langsung ambil keputusan sepihak," katanya.
Yan menilai, perusahaan besar sekaliber Pelindo II, tentu harus memiliki kekuatan SDM yang kuat, dalam mengimplementasikan program-program besar pembangunan dan pengembangan pelabuhan yang dikelolanya.
Apalagi, selama ini manajemen Pelindo terus mempublikasikan visi dan misi besar perusahaan, tentu dengan gembar-gembor kekuatan modal internal yang dimiliki.
"Proyek Kalibaru dengan kebutuhan investasi hampir Rp 23 triliun, tidak hanya membutuhkan dana yang besar, tetapi dukungan dan kerjasama yang kuat dari seluruh elemen perusahaan. Kenyataannya saat ini, progres fisik Kalibaru lamban, dan masih terus mencari investor," katanya. (Hendra Gunawan)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.