TOKYO, KOMPAS.com - Jepang melaporkan pembengkakan defisit neraca perdagangan 2013, melampaui banyak perkiraan. Neraca tersebut mencatatkan defisit 11,47 triliun yen, sekitar 112 miliar dollar, atau sekitar Rp 1.344 triliun. Impor melampaui pertumbuhan ekspor.
Kementerian Keuangan Jepang, Senin (27/1/2014), pagi melaporkan bahwa data sementara memperlihatkan defisit perdagangan negara matahari terbit itu melonjak 65 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Ekspor sepanjang 2013 tercatat naik 9,5 persen dibandingkan 2012, menjadi 69,8 triliun yen, sekitar 680,9 miliar dollar AS, setara Rp 8.170,8 triliun. Sedangkan impor tumbuh 15 persen dibandingkan tahun sebelumnya, menjadi 81,3 triliun yen, sekitar 793,2 miliar dollar AS, atau setara Rp 9.518,4 triliun.
Sebelumnya, pada 2012, Jepang mencatatkan defisit neraca perdagangan senilai 6,94 triliun yen. Impor terus membengkak seiring pelemahan yen serta peningkatan pembelian minyak dan gas untuk menggantikan pasokan energi setelah PLTN Fukushima dihajar tsunami pada Maret 2011.
Pada Desember 2013 saja, defisit neraca perdagangan Jepang tercatat 1,3 triliun yen, sekitar 12,7 miliar dollar AS, setara Rp 152,4 triliun.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.