Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Memulai Investasi Tak Perlu Tunggu Banyak Uang

Kompas.com - 28/01/2014, 17:58 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Banyak orang beranggapan investasi dilakukan jika telah memiliki banyak uang. Namun ternyata anggapan itu salah. Investasi sangat mudah dilakukan dan tidak memerlukan uang yang banyak.

"Investasi tidak harus susah. Orang itu selalu berpikir investasi membutuhkan kepintaran, waktu, dan pengalaman. Padahal sama sekali tidak. Tidak perlu banyak uang juga," kata Manajer Portofolio Investasi Schroders Indonesia Irwanti di Jakarta, Selasa (28/1/2014).

Irwanti menjelaskan investasi malah sebaiknya harus dilakukan dari uang yang jumlahnya kecil kemudian terus tumbuh menjadi besar. Pada dasarnya, kata dia, investasi adalah bagaimana seseorang pandai mengolah uang yang jumlahnya kecil.

"Dalam investasi kita mengontrol pendapatan. Kalau pendapatan tidak bisa dikontrol, hal itu sangat berisiko bila bergantung pada pendapatan. Sisa dari pendapatan harus digunakan dengan cermat untuk investasi," ujar dia.

Lebih lanjut, Irwanti mengatakan dalam kondisi itulah manajer investasi berperan membantu kliennya mengolah sisa pendapatan dikurangi pengeluaran. Pengeluaran, kata dia, harus diprediksi.

"Kita harus tahu pendapatan dan mengontrol pengeluaran. Sebagian besar dialihkan ke rekening bank dan investasi. Pengeluaran, pendapatan harus dikontrol secara disiplin untuk masa depan," jelasnya.

"Kalau ada pendapatan itu idealnya pengeluaran 60 persen dari pendapatan. Tapi tergantung umur. Kalau masih muda mungkin persentasenya mepet. Tapi kalau pekerjaan sudah stabil, pasti ada porsi besar untuk investasi. Jangan langsung investasi, tapi kira-kira 3 bulan pengeluaran harus tertutup dulu, setelah itu investasi," papar Irwanti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Spend Smart
Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Spend Smart
Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Spend Smart
Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan 'Tax Holiday'

Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan "Tax Holiday"

Whats New
Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Whats New
Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Whats New
Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Spend Smart
Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Whats New
Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Whats New
Perluasan Sektor Kredit, 'Jamu Manis' Terbaru dari BI untuk Perbankan

Perluasan Sektor Kredit, "Jamu Manis" Terbaru dari BI untuk Perbankan

Whats New
Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Whats New
Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Whats New
Soal Boks Mainan Megatron 'Influencer' Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Soal Boks Mainan Megatron "Influencer" Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com