Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dugaan Kisruh Beras Mengarah ke Pelaku Pasar

Kompas.com - 03/02/2014, 17:38 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Investigasi yang dilakukan Kementerian Perdagangan menunjukkan pelaku impor beras Vietnam yang belakangan membuat kisruh mengarah kepada importir.

Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi menegaskan, penelurusan yang dilakukan Kemendag belum rampung. "Soal beras ini belum selesai. Ini sebuah penelurusan yang belum tuntas," kata dia, Senin (3/2/2014).

Kendati demikian, ada sedikit titik terang dari investigasi yang dilakukan sampai hari ini. Beras seperti Japonica dan Basmati, kata Bayu, boleh diperjualbelikan di rumah sakit, restoran, dengan harga umumnya lebih mahal.

"Namun, ada laporan dari masyarakat, ada beras Vietnam itu diperjualbelikan di Pasar Induk Cipinang. Kita lakukan penelusuran, apakah itu beras medium? Itu bukan beras medium, tapi beras premium," terang Bayu.

"Anehnya, harganya lebih murah dibanding harga premium lainnya. Tidak tahu ini persaingan atau apa," kata dia lagi.

Lebih lanjut, Bayu mengatakan, secara administratif beras dimasukkan pada kode HS sama, kecuali Thai hom mali, guna penyederhanaan. Dari pemeriksaan sampling karantina, dan pemeriksaan dokumen Bea Cukai, semuanya sesuai.

"Saya tegaskan, selama 2013 tidak ada rekomendasi beras khusus medium dan tidak ada izin impor beras khusus medium. Tidak ada izin dan rekomendasinya," tegas Bayu.

Ia menuturkan, realisasi impor seringkali berbeda dari alokasi, rekomendasi, dan izin yang diberikan. Hal itu disebabkan memang ada penurunan permintaan dari importir atau kurangnya ketersediaan suplier di luar negeri.

"Kita akan menindak distributor atau importir. Penindakannya bisa mulai pencabutan izin, sampai kalau dia melakukan tindak pidana ekonomi atau dia lakukan penipuan akan kita tindak," ujarnya.

Terkait dengan kebijakan impor beras, selama ini pelaku importasi beras umum, baik premium ataupun medium hanya bisa dilakukan oleh Perum Bulog.

Selanjutnya, importasi beras khusus premium hanya bisa diimpor oleh importir terdaftar atas rekomendasi Kementerian Pertanian, persetujuan impor Kemendag, disertai LS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG dan Rupiah Berakhir di Zona Hijau

IHSG dan Rupiah Berakhir di Zona Hijau

Whats New
Luhut Ungkap Tugas dari Jokowi Jadi Koordinator Investasi Apple di IKN

Luhut Ungkap Tugas dari Jokowi Jadi Koordinator Investasi Apple di IKN

Whats New
Bandara Sam Ratulangi Ditutup Sementara akibat Erupsi Gunung Ruang, 33 Penerbangan Terdampak

Bandara Sam Ratulangi Ditutup Sementara akibat Erupsi Gunung Ruang, 33 Penerbangan Terdampak

Whats New
Akankah Relaksasi HET Beras Premium Tetap Diperpanjang?

Akankah Relaksasi HET Beras Premium Tetap Diperpanjang?

Whats New
Proyek Perluasan Stasiun Tanah Abang Mulai Dibangun Mei 2024

Proyek Perluasan Stasiun Tanah Abang Mulai Dibangun Mei 2024

Whats New
Freeport Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda di Papua, Indef Sarankan Ini

Freeport Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda di Papua, Indef Sarankan Ini

Whats New
Obligasi atau Emas, Pilih Mana?

Obligasi atau Emas, Pilih Mana?

Work Smart
Tiru India dan Thailand, Pemerintah Bakal Beri Insentif ke Apple jika Bangun Pabrik di RI

Tiru India dan Thailand, Pemerintah Bakal Beri Insentif ke Apple jika Bangun Pabrik di RI

Whats New
KB Bank Sukses Pertahankan Peringkat Nasional dari Fitch Ratings di Level AAA dengan Outlook Stabil

KB Bank Sukses Pertahankan Peringkat Nasional dari Fitch Ratings di Level AAA dengan Outlook Stabil

BrandzView
Harga Acuan Penjualan Gula Naik Jadi Rp 17.500 Per Kilogram

Harga Acuan Penjualan Gula Naik Jadi Rp 17.500 Per Kilogram

Whats New
Pertama di Asia, Hong Kong Setujui ETF Bitcoin

Pertama di Asia, Hong Kong Setujui ETF Bitcoin

Whats New
Sebanyak 109.105 Kendaraan Melintasi Tol Solo-Yogyakarta Saat Mudik Lebaran 2024

Sebanyak 109.105 Kendaraan Melintasi Tol Solo-Yogyakarta Saat Mudik Lebaran 2024

Whats New
HUT Ke-63, Bank DKI Sebut Bakal Terus Dukung Pembangunan Jakarta

HUT Ke-63, Bank DKI Sebut Bakal Terus Dukung Pembangunan Jakarta

Whats New
Daftar 17 Entitas Investasi Ilegal Baru yang Diblokir Satgas Pasti

Daftar 17 Entitas Investasi Ilegal Baru yang Diblokir Satgas Pasti

Whats New
BI Banten Distribusikan Uang Layak Edar Rp 3,88 Triliun Selama Ramadhan 2024, Pecahan Rp 2.000 Paling Diminati

BI Banten Distribusikan Uang Layak Edar Rp 3,88 Triliun Selama Ramadhan 2024, Pecahan Rp 2.000 Paling Diminati

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com