Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Redenominasi Kan Penghematan Nol di Rupiah"

Kompas.com - 04/02/2014, 13:49 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Sebagian masyarakat telah mengetahui tentang redenominasi alias penyederhanaan pecahan mata uang. Mereka menganggap jika rupiah diredenominasi, transaksi akan lebih mudah dan sederhana karena tidak terdapat banyak angka nol.

Titi, seorang karyawati swasta, mengatakan, redenominasi rupiah adalah pengecilan nilai mata uang. "Pengecilan amount rupiah bukan sih? Yang Rp 10.000 menjadi Rp 10?" kata dia kepada Kompas.com, Senin (3/2/2014).

Senada dengan Titi, Tantri, seorang karyawati perusahaan media, mengatakan, redenominasi rupiah adalah pengecilan rupiah. Menurutnya, yang terjadi dengan nilai rupiah saat ini adalah tidak sederhana karena terlalu banyak angka nol di belakang.

"Iya, dikecilkan. Penghematan angka, habisnya rupiah kan sebenarnya nilai tukar kecil, tapi jadi wow gara-gara nolnya kebanyakan. Bisa juga menyesuaikan dengan bentuk dollar AS dan euro karena dia kan hemat nol," ujarnya.

Menurut dia, redenominasi rupiah tidak hanya untuk menyederhanakan nilai rupiah. Dengan kebijakan tersebut, masyarakat akan terbiasa berpikir dan bertransaksi secara global karena serupa dengan bentuk mata uang lainnya.

"Edukasi masyarakat biar enggak kaget pakai dollar AS atau euro. Kebanyakan orang Indonesia kalau belanja dalam bentuk euro atau dollar AS dikali-kalikan dulu, lalu mikir, 'mahal ah kalau dihitung-hitung dalam rupiah' terus enggak jadi belanja deh," ungkap Tantri.

Sekadar informasi, pemerintah berencana memberlakukan kebijakan redenominasi rupiah pada tahun 2014 ini. Namun, kebijakan tersebut ditunda karena beberapa hal, seperti kondisi politik dan ekonomi dalam negeri belum stabil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

Whats New
Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Whats New
LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

Whats New
Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Spend Smart
Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, Masih Rugi

Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, Masih Rugi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com