Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Dapat Gaji, Pilot Merpati Gadaikan Emas hingga Jual Mobil

Kompas.com - 07/02/2014, 13:33 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Lima puluh dua tahun PT Merpati Nusantara Airlines berdiri. Namun, seiring waktu, maskapai ini justru memasuki masa-masa yang sulit.

Utang yang lebih dari Rp 6 triliun membelit dan menyulitkan kondisi keuangan. Hak-hak normatif karyawan pun belum dibayarkan untuk dua bulan terakhir. Captain RD Sardjito S, ketua Asosiasi Pilot Merpati (APM) menuturkan, lebih dari 50 pilot mengundurkan diri, dari total 178 pilot. Hal itu lantaran mereka perlu kepastian untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Salah seorang pilot bertahan, Rizki B Juzar, mengatakan, untuk memenuhi kebutuhan hidup, sementara waktu ia menggunakan simpanan berupa tabungan. "Belakangan sudah ke pegadaian. (Gadaikan) Barang-barang istri saya, emas, kalung. Pekerjaan, sih, pilot. Cuma jalan ke pegadaian, malu banget," kata Juzar ditemui di Gedung Basarnas, Jakarta, Jumat (7/2/2014).

Rizki hanyalah satu dari puluhan pilot Merpati yang menunggu nasib. Ia tak tahu bagaimana kondisi pasti rekan sejawatnya. Namun, ia memperkirakan kondisi mereka sama sulitnya, apalagi bagi para pilot yang tak punya sumber penghasilan lain, dan istrinya hanya ibu rumah tangga.

"Mungkin dalam waktu dekat jual mobil," lanjut dia saat ditanya apa yang akan dilakukan jika belum juga digaji.

Meski demikian, Rizki mengaku lebih beruntung lantaran tidak memiliki cicilan. "Untung saya enggak punya utang. Tapi mungkin yang lain ada cicilan mobil. (Pilot) Yang baru-baru masuk Merpati itu," sambungnya.

Sudah 21 tahun Rizki menerbangkan Merpati ke pelosok terpencil. Ia hanya berharap pemerintah melihat jasa-jasa Merpati sebagai jembatan penghubung, sebagai pertimbangan menyudahi kisruh Merpati.

"Kita masih cinta Merpati, kalau memang will-nya pemerintah masih mau menghidupkan Merpati, kita akan lakukan apa pun," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com