"Karyawan Merpati yang masih bertahan bukan karena jabatan, tapi kami masih cinta," ungkap Ketua Asosiasi Pilot Merpati (APM) Kapten RD Sardjito S, di Jakarta, Jumat (7/2/2014).
Sardjito menuturkan, dari 178 pilot Merpati, sudah lebih dari 50 orang yang mengundurkan diri. Ia mengatakan, pilot menyatakan keprihatinan mendalam adanya permasalahan Merpati. Namun, menurut para pilot, inti dari masalah Merpati adalah krisis keuangan dan krisis kepercayaan.
Atas dasar ini, dia meminta pemerintah agar mau memenuhi setidaknya hak-hak normatif karyawan Merpati yang belum dibayarkan sejak November 2013. Mereka juga meminta pemerintah mempertimbangkan penggantian board of director (BOD) yang lebih bertanggung jawab.
"Kami memahami kekecewaan pemerintah atas tidak tepatnya penggunaan PNM di Merpati. Tapi, jangan salahkan pilot. Tanyakan pada pemangku jabatan di Merpati," ujarnya.
Ditemui dalam kesempatan sama, Wakil Ketua Federasi Pilot Indonesia Ali Nahdi menuturkan, pihaknya akan sebisa mungkin menjembatani kepentingan para pilot. Namun, ia menilai apa yang dilakukan pilot Merpati sudah sangat profesional.
Sementara itu, salah seorang pilot, Rizki B Juzar, mengatakan, jika kemungkinan terburuk adalah penutupan Merpati, dia akan berpindah ke maskapai lain. Ia pun memahami rekan sejawatnya yang memilih hengkang demi memenuhi kebutuhan hidup.
"Kita lebih ke arah normatif. Urusan perusahaan mau rugi atau untung itu kan tergantung bagaimana yang di level atasnya," tuturnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.