Lihatlah produksi gitar dari Bandung yang dilabeli merek Lapstik dan laris terjual dari pusat penjualan di Belanda. Gitar Lapstik yang juga dijuluki sebagai gitar traveling ini memang lain daripada yang lain. Berukuran hanya separuh atau maksimal tiga perempat dibandingkan dengan ukuran normal sehingga sangat ringan.
Gitar Lapstik begitu digandrungi dan dijual di hampir semua benua karena praktis. Ia begitu mudah disimpan di balik jaket. Gitar mungil ini semakin menarik karena dilengkapi dengan energi baterai sehingga bisa langsung disambung ke headphone.
Di perjalanan, pemiliknya bisa memetik gitar Lapstik dengan suara yang dialirkan ke headphone dan dijamin tak akan mengganggu teman seperjalanan. Berlatih musik sambil mengisi waktu luang dalam sebuah perjalanan pun menjadi mudah dan menyenangkan.
Tak seorang pun bakal mengira bahwa gitar secantik itu ternyata buatan tangan anak negeri. Produsennya adalah Muhammad Satrianugraha (32), yang akrab disapa Hanung. Pesanan gitar bermerek Lapstik mendatangi Hanung pada 2002 ketika ia masih mahasiswa dan baru merintis usaha sebagai pembuat gitar.
Pesanan dari Belanda itu datang secara online dengan menyertakan gambar gitar mungil. Begitu menyelesaikan pesanan sesuai gambar, Hanung mengirim gitar buatannya tanpa uang muka sama sekali. ”Karena unik, saya bikin. Ikhlas saja seandainya tak dibayar,” kata Hanung.
Jeda 40 hari tanpa kabar, tiba-tiba produsen dari Belanda itu kembali memesan 250 gitar traveling. Tak langsung sanggup, Hanung meminta temu muka dengan perwakilan Lapstik sebelum kembali memproduksi gitar.
Di luar dugaan, Lapstik lantas mengirim Phil Neal, ahli servis gitar dari gitaris rock berkebangsaan Inggris, Jeff Beck, dan gitaris Jimmy Page dari kelompok musik rock Led Zeppelin, yang kemudian tinggal selama 40 hari di bengkel kerja Hanung di Kota Bandung.
Dari permintaan awal yang hanya satu biji kemudian 250 biji itulah, gitar Lapstik terus diproduksi oleh Hanung hingga kini. Permintaan gitar Lapstik terus mengalir dengan produksi yang berkesinambungan.
”Gitar traveling meledak di Eropa. Saya menjaga kejujuran dan kepercayaan dengan hanya menjual gitar Lapstik kepada mereka. Saya enggak akan jual serupa ke mana pun dengan nama lain. Kuncinya ada pada kejujuran dan kualitas,” kata Hanung.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.