"Sementara untuk NPL turun pada angka 3,04 persen. Kami serius untuk memperbaiki kualitas kredit BTN. Kami tidak saja ingin mengejar pertumbuhan bisnis yang tinggi harus diikuti oleh perbaikan kualitas kredit," kata Maryono di kantornya, Senin (8/2/2014).
Dalam paparan kinerja per 31 Desember 2013 secara audit, pendapatan laba ditopang pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII) Rp 5,63 triliun. Angka ini tumbuh 19,27 persen dibandingkan NII 2012 yang mencapai Rp 4,72 triliun.
BTN, kata Maryono, berhasil memperoleh keuntungan dari pendapatan operasional sebesar Rp 2,13 triliun.
Sementara dari sisi Dana Pihak Ketiga (DPK), perseroan mencatat peningkatan 19,24 persen menjadi Rp 96,21 triliun tahun 2013. Tahun 2012, DPK perseroan hanya mencapai Rp 80,68 triliun.
Adapun aset BTN tahun 2013 mencatat pertumbuhan 17,38 persen sebesar Rp131,7 triliun dibandingkan tahun 2012 yang mencapai Rp 111,7 triliun.
"Per 31 Desember 2013 CAR 15,62 persen. NIM sebesar 5,44 persen, NPL net 3,04 persen dan gross 4,05 persen. Secara umum rasio keuangan Bank BTN tumbuh lebih baik pada tahun 2013. Kami optimis rasio keuangan ini akan dapat ditingkatkan tahun 2014," ujar Maryono.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.