Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merpati Pertimbangkan Model Bisnis Penerbangan Murah

Kompas.com - 10/02/2014, 16:52 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Manajemen PT Merpati Nusantara Airlines terus melakukan upaya untuk memulihkan kondisi Merpati dari keterpurukan.

Direktur Utama PT Merpati Nusantara Airlines (MNA) Captain Asep Eka Nugraha menuturkan, salah satunya adalah melepas dua unit bisnis Merpati ke PT Perusahaan Pengelolaan Aset (PPA). Selain itu, maskapai yang berdiri sejak 1962 tersebut berencana mengubah model bisnisnya.

"Banyak hal yang akan kita lakukan termasuk memperbaiki struktur biaya (cost), business plan, dan business model kita akan kita ubah. Kita enggak bisa menjalankan maskapai seperti dulunya. Cost operational harus ditekan ala LCC (low cost carrier), meskipun tidak sama dengan LCC," ungkap Asep, di Jakarta, Senin (10/2/2014).

Asep menjelaskan, dibekukannya Air Operator Sertificate (AOC) untuk sementara waktu oleh Kementerian Perhubungan adalah atas kesepakatan pihak Merpati. Selama tak beroperasi, pihak Merpati akan mengevaluasi seluruh program restrukturisasi dan revitalisasi (RR) Merpati.

Sebagaimana diketahui, setidaknya ada lima program RR Merpati, salah satu diantaranya adalah kerja sama operasi (KSO). Terkait hal ini, Asep mengatakan, banyak mitra yang tertarik melakukan kerjasama pada pesawat Merpati 20 seaters, dan 60 seaters.

"Pesawat 20 seaters saat ini yang dioperasikan adalah tipe Twin Otter dan Cassa. Tapi kami melihat potensi di luar pesawat itu juga. Secara bersamaan Affic menawarkan kerjasama, dia punya 20 seeters yang cukup bagus," terang Asep.

Sementara itu, untuk pesawat 60 seaters, pabrikan MA60 asal China sudah mengirimi surat ke Merpati, dan telah melakukan pertemuan sebanyak dua kali guna membahas kerjasama MA60.

"Kami dalam koordinasi ini adalah reliability-nya. Kemampuan (pesawat) kita melayani ke depan akan lebih bagus karena kerjasama langsung dengan pabrikannya," sambung dia.

Terakhir, untuk pesawat 100 seaters, kata Asep setidaknya ada empat pabrikan pesawat yang mendekati Merpati agar produknya bisa digunakan perseroan. Salah satunya adalah Bombardier asal Kanada.

Sebagaimana diketahui, pesawat Merpati yang beroperasi saat ini tinggal tiga unit. Pada 11 Ferbuari 2014, asuransi pesawat Merpati pun bakal jatuh tempo. Asep berharap kerjasama operasi nantinya dapat menjadi motor untuk kembali menghidupkan Merpati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintah Anda

Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang "Toxic" ke Dalam Pemerintah Anda

Whats New
Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke Jastiper

Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke Jastiper

Whats New
Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Rilis
Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Whats New
Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Whats New
Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi 'Trading'

Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi "Trading"

Earn Smart
Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Whats New
Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Whats New
Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Whats New
Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Whats New
Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Work Smart
Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com