Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Pemerintahan SBY "Market Friendly"?

Kompas.com - 11/02/2014, 17:04 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Managing Director Standard Chartered Bank Indonesia Fauzi Ichsan mengatakan, investor dan pengusaha menyukai pemimpin yang ramah terhadap pasar dan investasi (market friendly).

Fauzi mengatakan, karakteristik pertama pemimpin yang market friendly adalah seorang pemimpin yang mampu mengimplementasikan janji-janjinya. Ia memberi contoh masih sangat rendahnya implementasi proyek infrastruktur yang diusung pemerintah sejak tahun 2005.

"Investor melihat implementasi sangat penting di Indonesia. Selama 7 sampai 8 tahun terakhir banyak janji-janji yang belum terealisasi, contohnya infrastructure summit tahun 2005. Proyek senilai 150 miliar dollar AS digelar untuk 5 tahun berikutnya tapi sampai sekarang realisasinya di bawah 10 persen, tentunya ada proyek MP3EI," kata Fauzi di Jakarta, Selasa (11/2/2014).

Karakteristik kedua adalah pemimpin yang dapat menarik investasi asing ke dalam negeri. Dana investasi asing tersebut, kata Fauzi, berguna untuk membiayai defisit transaksi berjalan Indonesia.

"Indonesia kan memiliki defisit transaksi berjalan yang besar. Tahun lalu diperkirakan 32 miliar dollar AS. Negara yang memiliki defisit transaksi berjalan harus membiayai defisit. Pembiayaan defisit tersebut kan modal asing, apakah FDI (Foreign Direct Investment), foreign equity investment, atau utang," papar Fauzi.

Negara manapun yang memiliki defisit transaksi berjalan besar tidak bisa mengeluarkan kebijakan yang sifatnya proteksionis maupun nasionalis karena membutuhkan dana asing. Oleh karena itu, pemimpin yang market friendly berarti dapat menarik dana asing untuk membiayai defisit transaksi berjalan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com